Pelatih Anak-anak Yang Terjebak di Gua Thailand Minta Maaf

Para prajurit Thailand membawa tangki-tangki oksigen saat operasi penyelamatan untuk 12 anak lelaki dan pelatihnya yang terperangkap di gua Tham Luang di Taman Hutan khun Nam Nang Non di distrik Mae Sai, provinsi Chiang Rai, 7 Juli 2018 (foto: AFP Photo/Ye Aung Thu)

Pelatih sepakbola anak-anak sekolah yang terjebak dalam gua yang kebanjiran di Thailand menulis surat permintaan maaf kepada para orangtua anak-anak itu.

"Kepada semua orang tua, anak-anak masih dalam keadaan baik,” tulis Ekkapol Chantawong. "Saya berjanji akan merawat dengan sangat baik anak-anak ini. Terima kasih atas semua dukungan moral dan saya meminta maaf kepada para orangtua.”

Surat yang dibuat dengan tulisan tangan itu disampaikan melalui para penyelam yang berusaha menyelamatkan mereka. Anak-anak itu juga menulis surat. Mereka mengatakan, mereka baik-baik saja, namun kangen dengan orang tua mereka.

Menurut pihak berwenang Thailand yang memantau operasi penyelamatan, waktu yang tersedia untuk menyelamatkan 12 anak dan pelatih mereka tersebut terbatas karena cuaca yang memburuk dan pasokan udara yang menyusut di bawah tanah.

Seorang mantan penyelam angkatan laut Thailand diberitakan meninggal dalam usaha penyelamatan di gua Tham Luang Nang Non itu, Jumat (6/7). Pihak berwenang mengatakan, Samarn Poonan, yang menjadi relawan pada misi itu tewas akibat kehabisan pasokan oksigen sewaktu mengirimkan tangki-tangki oksigen untuk anak-anak tersebut dan pelatih mereka.

Kematiannya tersebut menggambarkan betapa sulitnya operasi penyelamatan di gua yang kebanjiran itu. [ab]