NASA mengumumkan Katherine Johnson, ahli matematika yang bekerja pada awal misi ruang angkasa NASA sekaligus pelopor perempuan kulit hitam AS tentang masalah angkasa yang telah diabadikan dalam film ‘Hidden Figures,’ telah meninggal dunia.
Dalam cuitan Senin (24/2) pagi, badan antariksa AS itu menyatakan merayakan 101 tahun hidup Katherine Johnson dan keunggulan yang diwariskannya dalam mematahkan sejumlah hambatan baik sosial maupun warna kulit.
Johnson merupakan salah satu dari apa yang disebut sebagai "komputer" penghitung lintasan roket dan orbit bumi secara manual selama bertahun-tahun pada awal NASA beroperasi.
Sampai tahun 1958, Johnson dan perempuan kulit hitam lainnya bekerja pada divisi komputer yang secara rasial dipisahkan, tempat yang sekarang disebut Langley Research Center di Hampton, Virginia. Pekerjaan yang mereka lakukan menjadi fokus dalam film yang mendapat nominasi Oscar tahun 2016.
Pada tahun 1961, Johnson memperhitungkan misi pertama untuk membawa warga Amerika ke antariksa. Tahun 1962, Katherina memverifikasi beberapa perhitungan komputer tentang orbit bumi yang dilakuan oleh John Glenn.
Pada usia 97 tahun, Johnson menerima Presidential Medal of Freedom, sebuah kehormatan sipil tertinggi yang diberikan kepada warga AS.
Awalnya Johnson fokus pada beberapa pesawat terbang dan penelitian lain. Namun hasil karyanya di Pusat Penelitian Langley milik NASA itu akhirnya beralih ke ‘Project Mercury’, sebuah program ruang angkasa Amerika pertama.
“Kantor kami menghitung semua lintasan roket,” papar Johnson kepada surat kabar The Virginian-Pilot tahun 2012.
“Kalau Anda beritahu, kapan dan di mana roket itu akan turun. Saya dapat mengatakan pada Anda kapan, di mana dan bagaimana meluncurkannya,” Johnson menambahkan lebih jauh. [mg/ii]