Korea Utara pada Kamis (13/4) menembakkan sebuah rudal balistik antarbenua, kata para pejabat AS. Ini mendorong peringatan darurat dan peringatan evakuasi di pulau utama di ujung utara Jepang.
Warga Hokkaido diperingatkan untuk segera berlindung di ruang bawah tanah mereka, dan sejumlah sistem transportasi umum di daerah itu dihentikan sementara, kata media Jepang.
Namun sekitar 20 menit setelah peringatan dikeluarkan, para pejabat Jepang mencabut peringatan itu dengan mengatakan rudal Korea Utara itu diperkirakan tidak mendarat di Hokkaido.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada kemudian mengatakan rudal itu jatuh di luar teritori Jepang.
BACA JUGA: Korut Simulasikan Serangan Nuklir dengan Drone dan RudalMenurut militer Korea Selatan, rudal itu ditembakkan pada sudut yang tinggi dari daerah Pyongyang dan terbang sejauh 1.000 kilometer sebelum mendarat di laut antara Korea dan Jepang.
Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Lee Sung-jun mengatakan, “Karena ditembakkan pada sudut tinggi, jarak tempuh diperkirakan berdasarkan asumsi bahwa ini ditembakkan secara normal, maka kami perkirakan ini adalah rudal jarak menengah. Kami akan dapat mencapai kesimpulan yang lebih akurat begitu kami menganalsisnya dengan lebih cermat.”
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan “mengutuk keras” uji coba rudal balistik antarbenua, yang “meningkatkan ketegangan dan risiko mendestabilisasi situasi keamanan di kawasan.”
“Pintu belum tertutup untuk diplomasi, tetapi Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasinya dan sebaliknya memilih keterlibatan diplomatik,” kata pernyataan AS itu.
BACA JUGA: Korea Utara Luncurkan Rudal Saat AS-Korea Selatan Latihan MiliterDewan Keamanan Nasional Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai “pelanggaran berat terhadap resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB,” yang melarang aktivitas rudal balistik Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pihaknya telah mengajukan “protes keras” kepada Korea Utara terkait peluncuran itu.
Korea Utara belum memberikan rincian apapun. Negara ini biasanya tidak berkomentar mengenai uji coba senjatanya hingga keesokan paginya sewaktu surat kabar pemerintah mempublikasikannya. [uh/ab]