Perkembangan terbaru soal paspor itu merupakan isyarat pertama dari upaya Chen Guangcheng dan keluarganya untuk bepergian ke luar negeri.
Pembangkang tunanetra Tiongkok, Chen Guangcheng, mengatakan ia dan keluarganya telah mengisi formulir permohonan paspor, dan menambahkan pihak otoritas Tiongkok mengatakan kepadanya bahwa dokumen-dokumen perjalanannya akan dikeluarkan selambat-lambatnya akhir bulan ini.
Chen Guangcheng berbicara dengan VOA Siaran Mandarin hari Rabu dari sebuah kamar rumah sakit di Beijing, di mana ia dirawat selama dua pekan terakhir akibat luka-luka yang dialaminya sewaktu melarikan diri dari tahanan rumah bulan lalu.
Chen Guangcheng mengatakan foto-foto paspor dan formulir permohonan telah diantarkan ke kamarnya di rumah sakit hari Rabu, oleh pejabat-pejabat keamanan propinsi Shandong.
Perkembangan terbaru soal paspor itu merupakan tanda-tanda isyarat pertama dari upaya Chen Guangcheng untuk bepergian ke luar negeri, sejak para pejabat pemerintah awal bulan ini mengatakan mereka akan memberinya ijin untuk belajar di Universitas New York – di Amerika.
Sementara itu perang kata-kata diplomatik seputar kasus Chen Guangcheng, berlanjut hari Rabu ketika Kementerian Luar Negeri Tiongkok kembali menuding Amerika campur tangan pada urusan dalam negeri Tiongkok.
Tuduhan-tuduhan baru itu dikemukakan setelah hubungan telfon trans-benua hari Selasa yang ramai diberitakan, di mana Chen Guangcheng – dalam dengar pendapat Kongres Amerika bahwa ia khawatir atas keselamatan keluarganya. Ia mengatakan sepupu dan abangnya baru-baru ini telah dipukuli oleh polisi Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei mengatakan Amerika – bukan Tiongkok – seharusnya dipersalahkan atas ketegangan itu. Ia tidak berkomentar tentang status keluarga Chen Guangcheng.
Chen Guangcheng berbicara dengan VOA Siaran Mandarin hari Rabu dari sebuah kamar rumah sakit di Beijing, di mana ia dirawat selama dua pekan terakhir akibat luka-luka yang dialaminya sewaktu melarikan diri dari tahanan rumah bulan lalu.
Chen Guangcheng mengatakan foto-foto paspor dan formulir permohonan telah diantarkan ke kamarnya di rumah sakit hari Rabu, oleh pejabat-pejabat keamanan propinsi Shandong.
Perkembangan terbaru soal paspor itu merupakan tanda-tanda isyarat pertama dari upaya Chen Guangcheng untuk bepergian ke luar negeri, sejak para pejabat pemerintah awal bulan ini mengatakan mereka akan memberinya ijin untuk belajar di Universitas New York – di Amerika.
Sementara itu perang kata-kata diplomatik seputar kasus Chen Guangcheng, berlanjut hari Rabu ketika Kementerian Luar Negeri Tiongkok kembali menuding Amerika campur tangan pada urusan dalam negeri Tiongkok.
Tuduhan-tuduhan baru itu dikemukakan setelah hubungan telfon trans-benua hari Selasa yang ramai diberitakan, di mana Chen Guangcheng – dalam dengar pendapat Kongres Amerika bahwa ia khawatir atas keselamatan keluarganya. Ia mengatakan sepupu dan abangnya baru-baru ini telah dipukuli oleh polisi Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei mengatakan Amerika – bukan Tiongkok – seharusnya dipersalahkan atas ketegangan itu. Ia tidak berkomentar tentang status keluarga Chen Guangcheng.