Seorang pembelot Irak mengatakan dia membuat-buat klaim bahwa bekas pemimpin Irak Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah biologis dengan harapan membujuk negara-negara Barat agar menggulingkan penguasa otoriter itu.
Dalam wawancara dengan surat kabar Inggris The Guardian yang diterbitkan Selasa, Rafid Ahmed al-Janabi mengatakan dia memberikan informasi kepada Dinas Rahasia Jerman BND pada tahun 2000 bahwa Saddam telah membuat truk-truk senjata biologi dan pabrik-pabrik rahasia. Tidak ada senjata atau sarana demikian ditemukan di Irak setelah invasi yang dipimpin Amerika tahun 2003 yang menggulingkan pemimpin Irak itu.
Menteri Luar Negeri Amerika waktu itu, Collin Powell, menggunakan informasi dari Janabi sebagai bagian dasar pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB bulan Februari 2003, di mana dia berusaha meyakinkan Dewan perlunya diambil tindakan militer terhadap apa yang dipandang sebagai ancaman keamanan dari Irak. Sebuah koalisi yang dipimpin Amerika memulai invasi ke Irak pada bulan berikutnya.
Janabi, yang diberi nama sandi “Curveball” oleh badan intelijen Jerman dan Amerika, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa “barangkali saya benar, barangkali saya salah” membuat klaim senjata biologis, yang kemudian mengakibatkan terjadinya perang. Dia mengatakan dinas rahasia Jerman memberinya kesempatan untuk “membuat-buat” sesuatu untuk menumbangkan diktator Irak dan dia merasa “bangga” dapat membantu Irak pasca-Saddam untuk meraih demokrasi.