Pembicaraan Perdamaian Burundi Dilanjutkan Kamis

Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza (foto: ilustrasi).

Pembicaraan untuk mengakhiri krisis politik di Burundi dijadwalkan berlanjut hari Kamis (16/2), tetapi timbul keraguan baru dan meluas apakah pembicaraan itu akan membantu mewujudkan perdamaian di negara Afrika tengah yang resah itu.

Oposisi dan kelompok masyarakat madani mengatakan fasilitator perundingan, mantan Presiden Tanzania Benjamin Mkapa, mementahkan proses dengan menyetujui partisipasi politisi yang mencoba menggulingkan Presiden Pierre Nkurunziza dalam upaya kudeta tahun 2015.

Sampai hari Rabu, tidak jelas apakah pemerintah Burundi akan mengirim wakil ke pembicaraan itu di Arusha, Tanzania.

Koalisi oposisi CNARED semula akan menuntut Mkapa mundur sebagai fasilitator tetapi berubah sikap, dengan menyatakan hari Rabu pihaknya akan menghadiri pembicaraan itu tanpa syarat.

Upaya mengatasi krisis itu tertunda karena pemerintah menolak berbicara dengan pendukung kudeta dan beberapa tokoh oposisi bersikeras bahwa Nkurunziza bukan presiden yang sah.

Ratusan orang tewas dalam protes dan kekerasan yang dipicu oleh keputusan Nkurunziza mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga tahun 2015. Menurut pengkritik, presiden melanggar batas masa jabatan yang ditetapkan konstitusi Burundi. [ka/ds]