Hampir 200 negara di perundingan iklim PBB telah menyetujui aturan yang transparan dan universal mengenai bagaimana negara-negara dapat memangkas emisi gas rumah kaca dan mengekang pemanasan global, mewujudkan prinsip-prinsip kesepakatan iklim Paris 2015 menjadi tindakan.
Tetapi para perunding hari Sabtu (15/12) menunda keputusan tentang dua masalah iklim lainnya sampai tahun depan sebagai upaya untuk mendapatkan kesepakatan tersebut, sehingga membuat frustrasi para pencinta lingkungan dan sekelompok negara yang mendesak tujuan iklim yang lebih ambisius,
"Melalui paket ini, kita telah membuat seribu langkah maju bersama-sama," kata Michal Kurtyka, seorang pejabat senior Polandia yang memimpin pembicaraan tersebut.
Dia mengatakan walaupun masing-masing negara kemungkinan akan menemukan beberapa bagian dari kesepakatan yang tidak mereka sukai, berbagai upaya telah dilakukan untuk menyeimbangkan kepentingan semua pihak.
Pembicaraan di Polandia berlangsung ditengah kekhawatiran yang berkembang di kalangan para ilmuwan bahwa pemanasan global di Bumi berjalan dengan laju lebih cepat daripada tanggapan oleh pemerintah. Bulan lalu, sebuah penelitian menemukan bahwa pemanasan global akan memperburuk bencana seperti kebakaran hutan California yang menelan banyak korban jiwa dan badai dahsyat yang melanda Amerika Serikat tahun ini. [as]