Ketua juru runding Israel dalam pembicaraan perdamaian dengan Palestina mengatakan pembicaraan itu dalam kondisi "krisis", tetapi perlu berlanjut.
Kepada stasiun televisi Israel - Channel 2 TV – Sabtu (5/4), ketua juru runding Israel dalam pembicaraan perdamaian dengan Palestina, Tzipi Livni mengatakan situasi pembicaraan tersebut "sangat rumit" dan "betul-betul krisis." Tetapi ia percaya perundingan harus berlanjut dan menganjurkan perundingan langsung antara pemimpin Israel dan Palestina.
Komentar Livni disampaikan hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan pemerintahan Obama sedang mengevaluasi ulang perannya dalam proses perdamaian Timur Tengah, menyusul langkah Israel dan Palestina yang menyebabkan gagalnya pembicaraan itu, yang diperantarai Amerika.
Kerry pada Jumat mengatakan, waktu dan upaya yang diberikan Amerika dalam proses tersebut ada batasnya jika kedua pihak tidak bersedia mengambil langkah-langkah konstruktif bagi perdamaian.
Pembicaraan itu menyimpang dari jalur ketika Israel tidak membebaskan kelompok keempat tahanan Palestina pada waktunya. Pemimpin Palestina lalu menandatangani surat lamaran untuk menjadi anggota lebih dari selusin konvensi internasional. Padahal Palestina berjanji tidak akan melakukan hal itu selama pembicaraan berlangsung. Israel menanggapi langkah Palestina itu dengan membatalkan pembebasan keseluruhan tahanan.
Kerry menyatakan kedua pihak telah membuat langkah-langkah yang “patut disayangkan” dalam beberapa hari ini, dan membahayakan pembicaraan itu. Tetapi sumber-sumber yang dekat dengan proses pembicaraan tersebut Jumat malam mengatakan kemungkinan akan ada putaran perundingan lain hari Minggu, melibatkan perunding Amerika, Israel dan Palestina.
Menteri Kerry dalam beberapa minggu ini berusaha menjaga pembicaraan itu berlanjut, dengan periode awal sembilan bulan yang disetujui Israel dan Palestina tahun lalu hampir berakhir.
Komentar Livni disampaikan hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan pemerintahan Obama sedang mengevaluasi ulang perannya dalam proses perdamaian Timur Tengah, menyusul langkah Israel dan Palestina yang menyebabkan gagalnya pembicaraan itu, yang diperantarai Amerika.
Kerry pada Jumat mengatakan, waktu dan upaya yang diberikan Amerika dalam proses tersebut ada batasnya jika kedua pihak tidak bersedia mengambil langkah-langkah konstruktif bagi perdamaian.
Pembicaraan itu menyimpang dari jalur ketika Israel tidak membebaskan kelompok keempat tahanan Palestina pada waktunya. Pemimpin Palestina lalu menandatangani surat lamaran untuk menjadi anggota lebih dari selusin konvensi internasional. Padahal Palestina berjanji tidak akan melakukan hal itu selama pembicaraan berlangsung. Israel menanggapi langkah Palestina itu dengan membatalkan pembebasan keseluruhan tahanan.
Kerry menyatakan kedua pihak telah membuat langkah-langkah yang “patut disayangkan” dalam beberapa hari ini, dan membahayakan pembicaraan itu. Tetapi sumber-sumber yang dekat dengan proses pembicaraan tersebut Jumat malam mengatakan kemungkinan akan ada putaran perundingan lain hari Minggu, melibatkan perunding Amerika, Israel dan Palestina.
Menteri Kerry dalam beberapa minggu ini berusaha menjaga pembicaraan itu berlanjut, dengan periode awal sembilan bulan yang disetujui Israel dan Palestina tahun lalu hampir berakhir.