Pembicaraan Perdamaian Ukraina Gagal

Taipan Ukraina Viktor Medvedchuk tiba untuk ikut dalam perundingan di Minsk, Belarus, Sabtu, 31 Januari 2015. Perwakilan untuk separates pro-Rusia, Rusia, Ukraina dan OSCE bertemu di Minsk hari Sabtu (31/1) untuk pembicaraan perdamaian dan menghentikan kekerasan yang semakin meningkat di Ukraina. (AP Photo/Sergei Grits)

Pembicaraan perdamaian antara Ukraina dan separatis pro-Rusia tidak berhasil Sabtu (31/1), sementara pertempuran berkecamuk di wilayah timur negara itu, menewaskan tentara dan warga sipil.

Pembicaraan di Minsk itu ditunda setelah beberapa jam. Sebuah pernyataan dari Trilateral Contact Group (Rusia, Ukraina dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, OSCE) mengatakan bahwa perwakilan dari daerah yang dikuasai pemberontak Ukraina datang ke pembicaraan tanpa persiapan untuk membahas pelaksanaan gencatan senjata dan penarikan senjata berat. Sebaliknya, kelompok itu mengatakan pemberontak ingin meninjau kembali Minsk Protocol yang meletakkan dasar bagi penghentian permusuhan.

Gencatan senjata yang disepakati kedua belah pihak pada bulan September telah berulang kali dilanggar dan runtuh sepenuhnya pekan lalu ketika pemberontak mengumumkan dimulainya serangan baru yang dirancang untuk memperluas wilayah mereka.

Penembakan di pusat transportasi strategis Debaltseve menewaskan 12 warga sipil Sabtu, demikian menurut kepala polisi daerah yang dikuasai pemberontak di Donetsk (Vyacheslav Abroskin). Debaltseve terletak di sebelah timur laut Donetsk, menghubungkannya dengan Luhansk,yang juga kubu utama pemberontak.

Pemerintah masih memegang kendali jalur kereta api dan persimpangan jalan utama, yang telah tanpa air, listrik dan gas selama berhari-hari.

Selain kematian warga sipil, menteri pertahanan Ukraina, Stepan Poltorak, mengumumkan kematian 15 tentara di wilayah timur pada hari terakhir pertempuran dengan separatis yang didukung Rusia.

Konflik di Ukraina telah menewaskan lebih dari 5.100 orang sejak meletus April lalu setelah aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah menyerukan perundingan perdamaian putaran baru dalam menanggapi meningkatnya pertempuran baru-baru ini.