Pembicaraan Rusia-Jepang Gagal Redakan Ketegangan

Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu Jepang, Seiji Maehara dalam pembicaraan atas 4 pulau yang disengketakan, di Moskow, Sabtu (12/2).

Dalam pertemuan di Moskow, kedua negara menegaskan kembali klaim mereka atas kepulauan Samudera Pasifik yang disengketakan.

Pembicaraan tingkat tinggi di Moskow telah gagal meredakan ketegangan antara Rusia dan Jepang atas kepulauan Samudera Pasifik yang disengketakan.

Dalam pembicaraan hari Jumat yang melibatkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan tamunya Menteri Luar Negeri Jepang, Seiji Maehara, kedua negara menegaskan kembali klaim mereka atas kepulauan itu, yang dinamakan di Rusia Kepulauan Kuril dan di Jepang Wilayah Utara.

Pembicaraan mulai dengan nada yang tidak menyenangkan ketika Lavrov menyebut “tidak dapat diterima” adanya rapat umum yang disponsori pemerintah di Tokyo Senin lalu untuk menuntut pengembalian kepulauan itu. Ia mengatakan rapat umum itu mengganggu hubungan Rusia-Jepang dan menghambat pengembangannya.

Dalam rapat umum itu, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengemukakan tentang kunjungan ke pulau itu bulan November oleh Presiden Rusia Dmitry Medvedev – yang pertama kali oleh pemimpin Kremlin. Kan menyebut kunjungan itu keterlaluan dan tidak dapat dimaafkan.

Lavrov menggunakan pertemuan di Moskow itu untuk mendorong peningkatan penanaman modal asing di kepulauan itu, dengan mengatakan Rusia akan menyambut baik penanam modal dari musuh-musuh bersejarah Jepang di Asia – Tiongkok dan Korea. Tetapi, gagasan tersebut mendapat tanggapan yang tidak baik dari Menteri Luar Negeri Jepang dan juga terhadap saran Rusia akan pembentukan komisi sejarah untuk mempertimbangkan sengketa wilayah itu.