Pemboman di Nigeria Tewaskan 150, Termasuk Polisi dan Tentara

Petugas mengangkut jenazah para korban tewas dalam ledakan bom di kota Kano, Nigeria utara (21/1).

Kelompok Islam radikal Boko Haram telah menyatakan bertanggung jawab atas rangkaian pemboman di kota Kano, Nigeria utara itu.

Serentetan pemboman yang dikordinasikan di kota Kano, Nigeria utara, menewaskan 150 orang lebih, banyak di antaranya anggota polisi dan tentara.

Satu dari tiga rumahsakit tempat para korban ledakan hari Jumat dirawat melaporkan korban tewas paling sedikit 131 orang, dan laporan lain dari kota itu yang sebagian besar penduduknya Muslim mengatakan, jumlah korban mungkin akan bertambah. Sasaran yang dituju adalah kantor-kantor polisi dan gedung-gedung pemerintah.

Kelompok Islam radikal Boko Haram menyatakan bertanggung jawab atas rangkaian pemboman itu.

Larangan keluar rumah selama 24 jam masih diberlakukan di Kano Sabtu sore, dan diperkirakan akan terus berlaku sampai Minggu pagi.

Laporan-laporan mengatakan, larangan itu menyebabkan sulit untuk bepergian, tetapi para keluarga korban yang tewas diizinkan mengambil mayat anggota keluarga mereka.

Reporter VOA Salusi Radiu mengatakan, dia menghitung lebih dari 24 ledakan terjadi di Kano dalam kurun waktu 90 menit, hari Jumat, dan Koordinator Keadaan darurat di Kano Abubakar Jibril mengatakan, keadaan di kota itu kacau-balau.

Seorang jurubicara Boko Haram mengatakan kepada wartawan, pemboman itu merupakan tindak balasan atas penangkapan beberapa anggota sekte itu di Kano, kota kedua terbesar di Nigeria, negara yang paling padat penduduknya di Afrika.