Dalam pernyataan, Kongres Buruh Nigeria dan Kongres Serikat Buruh mengatakan mereka menangguhkan pemogokan dan demonstrasi harian menentang kenaikan harga BBM. Mereka mengatakan keputusan itu diambil “untuk menyelamatkan kehidupan dan demi kepentingan kelangsungan nasional.”
Puluhan ribu warga Nigeria ikut dalam berbagai demonstrasi, yang kadangkala berakhir dengan bentrokan dengan pihak berwenang. Hari Senin di Lagos, polisi melepaskan tembakan ke udara dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran yang sempat berkumpul disebuah jalan raya.
Serikat-serikat buruh melancarkan pemogokan seminggu lalu sebagai protes terhadap diakhirinya subsidi BBM oleh pemerintah. Harga naik dua kali lipat ketika subsidi berakhir 1 Januari.
Dalam pidato yang disiarkan TV hari Senin, Presiden Goodluck Jonathan mempertimbangkan “penderitaan yang dialami rakyat Nigeria”, dan harga BBM akan turun menjadi sekitar 60 sen per liter. Harga sebelum pencabutan subsidi adalah 45 sen per liter.
Sejumlah demonstrasi baru-baru ini, serta meningkatnya kekerasan di kawasan utara, memicu kekhawatiran Nigeria – negara Afrika dengan jumlah penduduk terbesar – akan tergelincir kedalam kekacauan.