Omzet yang diraih oleh para pelaku bisnis di Sentra Kaus Suci Bandung dalam pemilihan kali ini mencapai Rp 80 miliar, atau naik dari Rp 60 miliar pada 2009.
Kampanye pemilihan umum selalu membawa rezeki tersendiri bagi industri garmen di Sentra Kaus Surapati-Cicaheum atau Suci, kota Bandung.
Sentra Kaus Suci Bandung, dengan toko bisnis konveksi yang berderet di kiri kanan jalan mulai dari Surapati hingga Cicaheum, memang sudah dikenal ke berbagai daerah di Indonesia.
Pemesanan atribut untuk pemilihan anggota legislatif April ini telah datang sejak Agustus 2013. Aneka atribut kampanye yang dipesan antara lain baliho, spanduk, kaus, kemeja, kalender, gambar tempel hingga kartu nama.
Ketua Sentra Kaus Suci Bandung, Marnawie Munamah mengatakan, pemesanan atribut kampanye datang hampir dari seluruh partai politik peserta pemilihan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ia mengatakan, omzet yang diraih oleh para pelaku bisnis di Sentra Kaus Suci Bandung dalam pemilihan kali ini mencapai Rp 80 miliar, atau naik dari Rp 60 miliar pada 2009.
“Suci itu sudah biasa, sejak pemilu-pemilu sebelumnya, (pesanannya) dari ya istilahnya Sabang sampai Merauke lah. Tentunya kualitas itu berbagai macam. Bahan baku pilihan konsumen, sablonnya pun berbeda-beda, ada yang press, sablon manual, handmade, atau sablon high. Jadi orang pesan mau dari cetakan sampai pada press kaus, berapa puluh ribu pun di Bandung sudah siap,” ujarnya.
Sebanyak 400 pengrajin konveksi yang tergabung dalam wadah Sentra Kaus Suci Bandung ini menggarap pemesanan tersebut hingga saat ini. Pemesanan tidak hanya datang dari Jawa Barat, tapi dari Jakarta, Medan, Riau, Bengkulu, Jambi, Makasar, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Para pengrajin mengatakan, biasanya seorang caleg memesan rata-rata 5.000 hingga 20 ribu potong untuk setiap jenis atribut .
“Kebanyakan (pesanan) dari kaus sama spanduk print yang gambar-gambar foto caleg,” ujar seorang pengrajin bernama Sugeng Pras.
Seorang calon anggota legislatif DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat 10, Fahruz, mengatakan, penggunaan atribut tertentu sebagai alat kampanye cukup efektif. Ia tidak memesan kaus atau kemeja untuk dirinya dan tim suksesnya, karena ia mengeluarkan biaya kampanye sesuai kemampuan saja.
“Yang paling efektif menggunakan kartu nama dan stiker. Stiker dengan ukuran kecil, jumlahnya banyak, sehingga bisa menjangkau pemilih yang sampai ke pelosok sekalipun,” ujarnya.
Sebagian besar pengerjaan atribut caleg telah rampung dikerjakan oleh para pengrajin konveksi Sentra Kaus Suci Bandung hingga pertengahan Maret ini, mengingat waktu pelaksanaan pemilihan yang sudah semakin dekat, yaitu 9 April. Persiapan produksi pun kini dilakukan untuk menyambut pemilihan presiden pada Juli nanti.
Sentra Kaus Suci Bandung, dengan toko bisnis konveksi yang berderet di kiri kanan jalan mulai dari Surapati hingga Cicaheum, memang sudah dikenal ke berbagai daerah di Indonesia.
Pemesanan atribut untuk pemilihan anggota legislatif April ini telah datang sejak Agustus 2013. Aneka atribut kampanye yang dipesan antara lain baliho, spanduk, kaus, kemeja, kalender, gambar tempel hingga kartu nama.
Ketua Sentra Kaus Suci Bandung, Marnawie Munamah mengatakan, pemesanan atribut kampanye datang hampir dari seluruh partai politik peserta pemilihan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ia mengatakan, omzet yang diraih oleh para pelaku bisnis di Sentra Kaus Suci Bandung dalam pemilihan kali ini mencapai Rp 80 miliar, atau naik dari Rp 60 miliar pada 2009.
“Suci itu sudah biasa, sejak pemilu-pemilu sebelumnya, (pesanannya) dari ya istilahnya Sabang sampai Merauke lah. Tentunya kualitas itu berbagai macam. Bahan baku pilihan konsumen, sablonnya pun berbeda-beda, ada yang press, sablon manual, handmade, atau sablon high. Jadi orang pesan mau dari cetakan sampai pada press kaus, berapa puluh ribu pun di Bandung sudah siap,” ujarnya.
Sebanyak 400 pengrajin konveksi yang tergabung dalam wadah Sentra Kaus Suci Bandung ini menggarap pemesanan tersebut hingga saat ini. Pemesanan tidak hanya datang dari Jawa Barat, tapi dari Jakarta, Medan, Riau, Bengkulu, Jambi, Makasar, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Para pengrajin mengatakan, biasanya seorang caleg memesan rata-rata 5.000 hingga 20 ribu potong untuk setiap jenis atribut .
“Kebanyakan (pesanan) dari kaus sama spanduk print yang gambar-gambar foto caleg,” ujar seorang pengrajin bernama Sugeng Pras.
Seorang calon anggota legislatif DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat 10, Fahruz, mengatakan, penggunaan atribut tertentu sebagai alat kampanye cukup efektif. Ia tidak memesan kaus atau kemeja untuk dirinya dan tim suksesnya, karena ia mengeluarkan biaya kampanye sesuai kemampuan saja.
“Yang paling efektif menggunakan kartu nama dan stiker. Stiker dengan ukuran kecil, jumlahnya banyak, sehingga bisa menjangkau pemilih yang sampai ke pelosok sekalipun,” ujarnya.
Sebagian besar pengerjaan atribut caleg telah rampung dikerjakan oleh para pengrajin konveksi Sentra Kaus Suci Bandung hingga pertengahan Maret ini, mengingat waktu pelaksanaan pemilihan yang sudah semakin dekat, yaitu 9 April. Persiapan produksi pun kini dilakukan untuk menyambut pemilihan presiden pada Juli nanti.