Pemecatan Orang Kedua Korea Utara untuk Perkuat Posisi Kim Jong-Un

  • Daniel Schearf

Tayangan televisi memperlihatkan Jang Song Thaek mendampingi Kim Jong-Un dalam sebuah upacara di Pyongyang (foto: dok).

Presiden Korea Selatan Park Geun Hye dalam sebuah rapat kabinet mengatakan pembersihan besar-besaran Korea Utara tampaknya untuk memperkuat kekuasaan Kim Jong Un.
Korea Selatan menyebut pembersihan politik dalam garis pimpinan di Korea Utara sebagai “aksi teror” yang bisa makin memperburuk hubungan ke dua negara yang sudah goyah. Sementara itu media Korea Utara terus menyerang paman Kim Jong Un yang digeser di muka umum dari kekuasaan.

Presiden Korea Selatan Park Geun Hye dalam sebuah rapat kabinet mengatakan pembersihan besar-besaran Korea Utara tampaknya untuk memperkuat kekuasaan Kim Jong Un.

Korea Utara hari Senin (9/12) mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa Jang Song Thaek, paman Kim Jong Un yang berada di urutan kedua komando mendadak disingkirkan dari kekuasaan karena dituduh tidak setia dan korup.

Badan mata-mata Korea Selatan melaporkan berita itu minggu lalu dan mengatakan dua orang asisten Jang di eksekusi di depan umum bulan November. Badan mata-mata itu mengatakan pihak berwenang memburu para pengikutnya.

Presiden Park mengatakan pemecatan dan eksekusi itu merupakan “aksi teror” yang bisa membuat Korea Utara lebih ekstrim dan tidak bisa diperkirakan apa yang akan dilakukan berikutnya.

Park Gun Hye mengatakan hubungan Korea Utara-Selatan mulai sekarang bisa menjadi lebih rapuh. Pada saat seperti ini katanya, adalah tugas negara dan partai politik yang mewakili rakyat untuk benar-benar melindungi keamanan dan demokrasi rakyat Korea Selatan.

Jang dicap menjalankan gaya hidup kapitalis, bersenang-senang, termasuk menggunakan obat-obat terlarang, main perempuan dan berjudi. Media pemerintah Korea Utara menerbitkan foto-foto dan menyebut Jang ditangkap dalam sidang Partai Pekerja Korea oleh polisi.

Harian resmi Rodong Sinmun hari Selasa mengutip warga Korea Utara yang mengatakan Jang dan pendukungnya harus dihukum mati. Harian itu mendesak persatuan dan kesetiaan kepada Kim Jong Un dan bertekad tidak akan memaafkan pengkhianat.

Jung Sung-jang, seorang periset di Lembaga Sejong di Seoul mengatakan, kecil kemungkinan pemecatan Jang secara dramatis itu akan berdampak pada kebijakan Korea Utara, tapi Jung Sung jang mengatakan hal itu pastilah akan membuat dinamika di dalam negeri semakin keras sehingga Korea Utara akan bersikap lebih ugal-ugalan.

Jang juga dituduh menjual murah barang-barang buatan Korea Utara, dan ini jelas merujuk pada China yang membeli sebagian besar ekspornya. Jang adalah pejabat yang merundingkan investasi China di zona ekonomi khusus.