Pemerintah akan Genjot Ekspor Lewat Negara Asia-Afrika

  • Iris Gera

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memberikan keterangan seputar World Economic Forum on East Asia di Jakarta, Senin, 20 April 2015 (foto: dok).

Menko bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan Selasa (21/4), negara-negara Asia Afrika diyakini pemerintah akan menjadi pasar baru tujuan ekspor bagi produk-produk buatan Indonesia.

Usai menutup Asian- Africa Business Summit di Jakarta, Selasa (21/4) malam, Menko bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, negara-negara Asia Afrika diharapkan menjadi tujuan ekspor Indonesia, karena selama ini ekspor Indonesia masih terkonsentrasi diantaranya ke China, Jepang, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Menurut Menko jika negara-negara tersebut sedang mengalami gejolak ekonomi akan berdampak negatif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Untuk itu Indonesia harus cepat memanfaatkan potensi pasar Asia Afrika, termasuk berinvestasi di Afrika.

“Yang pertama adalah kan kita harus memperluas diversifikasi ekspor dan negara-negara Asia Afrika itu juga salah satu yang harus kita lebih intensifkan sebagai potensi tujuan untuk memperluas ekspor kita, terus yang kedua Indonesia juga, perusahaan-perusahaan kita sudah mulai melakukan investasi diluar Indonesia, terutama negara-negara Afrika itu juga bisa menjadi tujuan investasi Indonesia,” ujar Sofyan.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia, Chris Canter. Ia mengingatkan potensi berinvestasi di Afrika masih sangat berpeluang.

Wakil Ketua Kadin Indonesia, Chris Canter menilai potensi investasi Indonesia di Afrika masih sangat berpeluang, di Jakarta, Selasa 21/4 (VOA/Iris Gera).

“Asia Afrika itu kan perputaran ekonominya luar bisa di dalam tahun-tahun belakangan ini, ini potensi besar yang harus dieksplor, hanya kan dalam format bagaimana Asia dan Afrika, yang paling penting kan seperti misalnya untuk Indonesia adalah mengintroduce pasar disana untuk eksportir kita, sebab Indonesia kan ekonomi yang tumbuh jadi kita juga sudah harus bukan hanya tempat orang inves disini, kitapun harus mampu mengembangkan usaha untuk invest di Afrika karena disana itu memang margin masih besar,” paparnya.

Sementara itu, ketua hubungan dagang antara pengusaha Indonesia dan Mesir, Muhammad Baraku berharap perubahan-perubahan yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo berdampak positif terhadap kondisi perekonomian Indonesia sehingga otomatis juga terhadap hubungan dagang dengan Mesir.

Kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Mesir dikatakannya sudah berlangsung lama dan mengalami peningkatan pesat sejak sekitar 25 tahun terakhir. Produk-produk buatan Indonesia yang diandalkan Mesir di antaranya tekstil, karet, CPO dan baja.

Seorang delegasi Mesir berharap pemerintahan saat ini baik kerena menurutnya perubahan juga akan membuat negara maju termasuk adanya ide-ide baru, mental baru dan perubahan dapat membuat negara menjadi berkembang.

Kesepakatan yang dihasilkan para pebisnis negara-negara Asia Afrika diantaranya membentuk Asia Africa Business Council sebagai wadah para wakil di lembaga dunia untuk membahas kelancaran segala bidang usaha.

Jika terjadi hambatan lembaga tersebut akan meminta bantuan pemerintah masing-masing negara. Lembaga tersebut rencananya akan intensif dibicarakan mulai enam bulan kedepan setelah peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60 berakhir.