Polisi Azerbaijan Jumat pagi (26,12) merazia Biro Radio Free Europe (RFE) di Baku yang didanai pemerintah Amerika, menutup kantor radio itu dan memerintahkan para wartawan agar berhenti bekerja.
Pemimpin redaksi RFE Nenad Pejic menyebut razia itu “pelanggaran nyata atas setiap komitmen internasional dan standar Azerbaijan yang selama ini dijunjung tinggi”.
Pejic mengatakan kepada VOA, pejabat-pejabat dari kantor kejaksaan Azerbaijan mengambil dokumen-dokumen dan menginterogasi staf Radio Azadliq hingga Jum’at sore. Mereka tidak tahu mengapa menjadi target interogasi tersebut karena tidak memperoleh rincian apapun.
Pejic mengatakan tindakan itu tidak mengejutkan untuk sebuah negara yang telah menunjukkan kekejaman terhadap media, dimana sedikitnya 200 wartawan ditangkap setiap tahun selama tiga tahun terakhir ini.
Jeff Shell, Kepala US Broadcasting Board of Governors (BBG) yang mendanai RFE, RL, mendesak pemerintah Azerbaijan untuk mengijinkan biro di Baku itu beroperasi kembali. BBG juga mendanai VOA.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Amerika “sangat terganggu” dengan laporan bahwa staf Biro RFE,RL di Baku telah ditahan di dalam kantor mereka dan diinterogasi, sementara kantor itu dirazia oleh polisi.
Pejabat Departemen Luar Negeri itu menyerukan “pihak berwenang” agar menghormati “komitmen internasional Azerbaijan untuk melindungi kebebasan media”, dengan mengatakan kebebasan dan independensi press “penting demi kesejahteraan bangsa”.