Pemerintahan Biden mengumumkan proposal, Rabu (18/8), untuk mempercepat penanganan klaim suaka di perbatasan AS – Meksiko. Hal dilakukan sebagai tanggapan atas panjangnya daftar tunggu yang mencapai 1,3 juta kasus.
Berdasarkan usulan itu, pemohon suaka yang punya alasan kredibel bahwa mereka terancam penganiayaan dan ditempatkan dalam status proses yang dipercepat, akan didengarkan kasusnya. Kasus ini akan diputuskan oleh petugas suaka Layanan Imigrasi AS atau USCIS, dan bukan oleh hakim imigrasi yang bebannya sudah berlebihan. USCIS adalah bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri.
“Orang-orang yang dinilai berhak akan lebih cepat diproses, sementara mereka yang tidak berhak akan dipindahkan secara cepat,” demikian kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Migran Pencari Suaka AS Seberangi Sungai dengan Perahu Karet“Kami membangun sebuah sistem imigrasi yang dirancang untuk memastikan proses yang tepat, menghormati martabat manusia, dan menggalakkan kesetaraan.”
Meskipun aturan ini diduga tidak akan dilaksanakan selama berbulan-bulan, namun berpotensi untuk mengubah dinamika dari sistem suaka AS, dan mengarah pada keputusan suaka yang lebih cepat, serta mengurangi jumlah kasus yang membanjiri peradilan imigrasi.
Tetapi beberapa aktivis imigrasi dan pembela HAM skeptis dengan usulan restrukturisasi sistem ini. [jm/pp]