Penguasa Burma telah membebaskan sedikitnya 20 aktivis mahasiswa yang ditangkap Jumat (6/7) di empat kota .
Di antara mereka yang ditangkap adalah pemimpin mahasiswa Phyo Phyo Aung, mantan tahanan politik yang bebas setelah mendapat amnesti tahun lalu. Mereka ditangkap di Rangoon, Mandalay, Lashio dan Shwebo Jumat sore, sebelum peringatan 50 tahun penumpasan brutal terhadap gerakan mahasiswa Sabtu (6/7).
Para mahasiswa berkumpul di Universitas Rangoon (Rangun), Sabtu (7/7), dan mengatakan penangkapan itu dapat mencederai citra positif pemerintahan Burma yang telah berjalan 15 bulan.
Pada tahun 1962 militer membom bangunan serikat mahasiswa Universitas Rangoon, menewaskan puluhan mahasiswa dalam usaha untuk membubarkan protes mahasiswa yang menentang kekuasaan otoriter Jenderal Ne Win.
Aktivis politik Burma menyebut penangkapan Jumat itu sebagai kesalah fahaman dan menyerukan agar pemerintah yang didukung militer menunjukkan kepercayaan lebih besar pada pemimpin mahasiswa.
Sebuah delegasi dari ASEAN kini sedang berkunjung ke Burma dan menyebut penangkapan itu sebagai tindak penindasan serta menimbulkan kesan bahwa pemerintah Burma masih menerapkan cara-cara lama meskipun ada reformasi politik baru-baru ini.
Para mahasiswa berkumpul di Universitas Rangoon (Rangun), Sabtu (7/7), dan mengatakan penangkapan itu dapat mencederai citra positif pemerintahan Burma yang telah berjalan 15 bulan.
Pada tahun 1962 militer membom bangunan serikat mahasiswa Universitas Rangoon, menewaskan puluhan mahasiswa dalam usaha untuk membubarkan protes mahasiswa yang menentang kekuasaan otoriter Jenderal Ne Win.
Aktivis politik Burma menyebut penangkapan Jumat itu sebagai kesalah fahaman dan menyerukan agar pemerintah yang didukung militer menunjukkan kepercayaan lebih besar pada pemimpin mahasiswa.
Sebuah delegasi dari ASEAN kini sedang berkunjung ke Burma dan menyebut penangkapan itu sebagai tindak penindasan serta menimbulkan kesan bahwa pemerintah Burma masih menerapkan cara-cara lama meskipun ada reformasi politik baru-baru ini.