Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan terhadap kerumunan massa yang sedang merayakan Hari Bastille di Nice, Perancis, Kamis malam (14/7).
Dalam keterangan pers yang diterima VOA Jumat, pemerintah Indonesia juga menyampaikan rasa simpati dan duka cita mendalam kepada para korban.
Seorang pengemudi truk menabrakkan kendaraan dalam kecepatan tinggi dan disertai tembakan ke arah kerumunan massa yang baru selesai menyaksikan pertunjukkan kembang api di Nice.
Sedikitnya 80 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka, termasuk 15 korban yang berada dalam kondisi kritis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi segera memerintahkan Konsulat Jendral Indonesia di Marseille, yang membawahi wilayah Perancis bagian selatan, untuk memastikan kondisi warga negara Indonesia di wilayah tersebut dan sekitarnya.
Hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban. Namun KJRI Marseille masih terus melanjutkan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban, berkoordinasi dengan aparat keamanan, dan sekaligus menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya.
Berdasarkan data yang ada di KJRI Marseille, ada sekitar 725 WNI di wilayah Perancis bagian selatan, termasuk 10 keluarga WNI yang tinggal di Nice and sekitarnya. Namun mengingat Nice sebagai salah satu tujuan wisata utama dalam musim panas ini, dikhawatirkan ada WNI yang belum terdata.
Bagi WNI di Nice dan sekitarnya, juga keluarga WNI di Indonesia yang membutuhkan informasi, bisa mengontak hotline KJRI Marseille di +336 1822 1283 dan hotline Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri di +62 812 900 70027.