Pemerintah Saudi, BlackBerry Upayakan Kesepakatan

Kedua pihak sedang menguji rencana yang memungkinkan pemerintah Saudi memonitor pesan yang dikirim lewat BlackBerry.

Arab Saudi dan perusahaan yang membuat telepon genggam BlackBerry sedang menguji rencana yang bisa membuat pemerintah memonitor pesan yang dikirim atau diterima smart-phones atau telepon genggam pintar ini.

Regulator telekomunikasi Arab Saudi mengatakan pengujian ini dilakukan 48 jam sebelum larangan pelayanan pesan BlackBerry diumumkan. Tenggat waktu tersebut akan jatuh pada hari Senin besok.

Para pejabat mengatakan kesepakatan dengan pihak BlackBerry itu meliputi pemasangan server Blackberry di negara kerajaan itu, yang memungkinan Pemerintah Arab Saudi memiliki akses ke data pengguna.

Arab Saudi mengumumkan akan melarang penggunaan layanan tersebut hari Rabu, karena Researh in Motion (RIM), perusahaan pembuat BlackBerry, gagal memenuhi permintaan Riyadh untuk bisa mengakses informasi.

Blackberry juga menghadapi kemungkinan larangan serupa dari Uni Emirat Arab dan India.