Pemerintah Separatis Nagorno-Karabakh Nyatakan Akan Bubarkan Diri

Peta kawasan Nagorno-Karabakh, yang disengketakan Armenia dan Azerbaijan.

Pemimpin Nagorno-Karabakh, daerah yang mendeklarasikan diri sebagai negara terpisah, hari Kamis mengatakan bahwa entitas itu akan membubarkan diri dan mengakhiri eksistensinya pada akhir tahun ini, sementara ribuan lagi warga etnis Armenia melarikan diri dari wilayah itu dan menuju ke Armenia.

Pernyataan dari pemimpin separatis Samvel Shakhramanyan itu menyusul operasi pasukan Azerbaijan pekan lalu untuk merebut kembali wilayah itu.

Otoritas Armenia mengatakan lebih dari separuh dari 120 ribu warga etnis Armenia yang tinggal di Nagorno-Karabakh telah menyeberang ke Armenia pada Kamis pagi.

Eksodus itu dimulai pada hari Minggu dan mobil menyumbat jalan-jalan menuju Armenia di tengah-tengah kekhawatiran warga akan pembalasan dendam, terlepas dari janji Azerbaijan untuk menghormati hak-hak etnis Armenia di wilayah itu.
Pihak berwenang di Azerbaijan pada hari Kamis mendakwa mantan pemimpin separatis Nagorno-Karabakh Ruben Vardanyan membiayai terorisme dan melintasi perbatasan secara ilegal.

Dakwaan itu muncul sehari setelah Dinas Perbatasan Negara Azerbaijan menangkap Vardanyan dan membawanya ke Baku.

Vardanyan memperoleh kekayaan di Rusia sebagai pemimpin bank investasi besar. Ia pindah ke Nagorno Karabakh pada tahun 2022 dan menjadi kepala pemerintahan wilayah itu hingga ia mengundurkan diri awal tahun ini.

Nagorno-Karabakh seluruhnya berada di dalam wilayah Azerbaijan tetapi berada di bawah kendali etnis Armenia sejak 1994, hingga beberapa daerahnya direbut kembali oleh Azerbaijan dalam perang pada tahun 2020. [uh/lt]