Dalam konferensi pers di Mekkah hari Senin (28/9), Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan jenazah yang sudah teridentifikasi mulai dimakamkan.
Pemerintah kota Mekkah telah menyediakan 74.700 liang lahat di enam tempat pemakaman umum, yaitu di pemakaman Maala, Al Adl, Al Sharea, Al Haram, Al Rabway dan Arafat.
Kantor berita Associated Press hari Senin melaporkan, India dan Pakistan mengatakan Arab Saudi telah mengirim sekitar 1.100 foto jenazah korban musibah Mina hari Kamis (24/9) kepada beberapa diplomat asing. Ini merupakan indikasi bahwa jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih besar dari yang disampaikan sebelumnya.
Pejabat-pejabat Arab Saudi belum menanggapi laporan tentang perbedaan jumlah korban tewas tersebut. Kementerian Kesehatan Arab Saudi hari Sabtu (26/9) menyatakan 769 jemaah tewas dan 934 lainnya luka-luka.
Seorang anggota parlemen Pakistan, Tariq Fazal Chaudry, yang memimpin tim penanganan musibah di Mina itu mengatakan pejabat-pejabat Arab Saudi mengirimkan “1.100 foto” jenazah kepada beberapa diplomat. Dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional Senin malam, Chaudry mengatakan foto-foto itu bisa dilihat di kantor kedutaan besar dan misi Arab Saudi di luar negeri.
Hal senada disampaikan Menteri Urusan Luar India Sushma Swaraj hari Minggu (27/9). Dalam pesan di Twitter, Sushma mengatakan “ Arab Saudi telah menerbitkan 1.090 foto jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak di Mina”.
Diplomat dan pejabat India hari Senin (28/9) menolak mengomentari atau membahas pesan Twitter Sushma itu. Masih belum jelas apakah ada kedutaan besar asing lain yang telah mendapat kiriman foto serupa dari pihak Arab Saudi.
Menteri Agama Indonesia Lukman Hakim Saifuddin membenarkan adanya foto-foto tersebut. Dalam konferensi pers di Mekkah, disampaikan bahwa Arab Saudi sudah merilis 1.107 foto, yang disampaikan secara bertahap.
“Tahap pertama ada 500 foto, tahap kedua ada 350 foto, tahap ketiga ada 257 foto, dan ini sekarang tahap keempat, kita masih belum tahu jumlahnya,” ujar Lukman.
Lukman Hakim Saifuddin yang sempat datang langsung ke tempat pemulasaran jenazah di Al Mu’ashim mengatakan masih ada lima peti kemas yang belum dibuka, yang masing-masing berisi puluhan jenazah.
Untuk mempercepat proses identifikasi di lapangan, Indonesia telah melobi pemerintah Arab Saudi dengan menyampaikan nota diplomatik supaya ada tim dokter Indonesia yang dilibatkan dalam proses identifikasi tersebut.
Dalam siaran pers yang diterima VOA, Kementerian Agama Indonesia menyatakan melakukan proses identifikasi secara hati-hati, tidak saja dengan mencocokkan foto jenazah dengan inventarisasi foto di PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) tetapi juga dengan data atau informasi pendukung seperti gelang identitas jemaah, sobekan DAPIH, identitas maktab, kartu bis, tas paspor, asesoris syal, kain ihram, kain kerudung, pakaian dan lain-lain. Kehati-hatian ini diperlukan agar tidak salah menyampaikan informasi kepada keluarga jemaah haji. [em/al]