Pemerintah Yaman Rebut Kembali Provinsi Shabwa dari Houthi

Pejuang pro-pemerintah Yaman dikerahkan, 10 Januari 2022, ketika pasukan di Yaman mengklaim mereka telah menguasai provinsi minyak utara Shabwa dari pemberontak Houthi.(AFPTV / AFP).

Pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional telah merebut kembali seluruh provinsi Shabwa dari kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran, kata sejumlah pejabat Selasa (11/1).

Perkembangan tersebut merupakan pukulan bagi para pemberontak setelah pasukan pemerintah awal bulan ini membuat kemajuan signifikan di wilayah selatan negara itu.

Pemerintah dengan dibantu milisi pro-pemerintah, Brigade Raksasa, dan serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi, menerobos Shabwa bulan ini dan merebut kembali seluruh provinsi itu dalam pertempuran 10 hari, kata para pejabat tersebut.

Juru bicara militer, Mohammed al-Naqib, mengatakan mereka telah mencapai “semua target'' dan mengusir Houthi keluar dari distrik-distrik Ain, Usailan dan Bayhan.

Pejuang pro-pemerintah Yaman dikerahkan ketika pasukan di Yaman yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Saudi mengklaim telah menguasai Shabwa dari pemberontak Houthi, 10 Januari 2022.(AFPTV / AFP)

Gubernur Awad al-Awlaki juga mengumumkan pembebasan Shabwa, dan berterima kasih kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mendanai koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi.

Tidak ada komentar langsung dari Houthi, tetapi dua pemimpin pemberontak itu mengakui kepada kantor berita Associated Press bahwa mereka kehilangan kendali atas Shabwa.

Pemberontak melarikan diri ke dua provinsi terdekat, Bayda dan Marib, kata keduanya, yang berbicara dengan syarat nama mereka dirahasiakan karena tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Pengambilalihan Shabwa akan memungkinkan pasukan pemerintah untuk memotong jalur pasokan utama untuk Houthi, yang telah menyerang kota utama Marib, benteng terakhir pemerintah di Yaman utara, sejak awal tahun lalu. Kelompok pemberontak itu telah berulang kali menolak upaya diplomatik PBB dan AS untuk menghentikan serangan terhadap Marib, serta serangan misil dan pesawat tak berawak terhadap Arab Saudi.

BACA JUGA: Houthi Rebut Kapal Kargo Uni Emirat Arab di Lepas Pantai Yaman

Upaya yang dipimpin PBB untuk negosiasi telah gagal membuat kemajuan yang signifikan dalam konflik bertahun-tahun di Yaman. Perang saudara yang dimulai pada 2014, ketika Houthi merebut ibu kota, Sanaa, dan sebagian besar Yaman utara, memaksa pemerintah untuk melarikan diri ke selatan, dan kemudian diasingkan di Arab Saudi. Koalisi yang dipimpin Saudi, yang pada saat itu didukung oleh AS, kemudian terlibat perang itu beberapa bulan kemudian untuk mencoba memulihkan pemerintah ke tampuk kekuasaan.

Konflik tersebut telah menjadi perang proksi regional yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan pemberontak. Perang itu juga menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang menderita kekurangan makanan dan tidak mendapat layanan medis. Perang itu dan mendorong negara tersebut ke ambang kelaparan. [ab/uh]