Selama berminggu-minggu, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan kepada pendukungnya bahwa pemilih yang tidak berhak bisa merusak pemilihan mendatang, 8 November, dan menyebabkan ia kalah dari lawannya, Hillary Clinton, calon presiden dari Partai Demokrat.
"Mereka bahkan ingin mencoba mencurangi pemilu di TPS-TPS di mana begitu banyak kota yang korup dan penipuan pemilih sangat umum," ujar Trump.
Kampanyenya mengutip kajian tahun 2012 oleh Pew Charitable Trusts yang mencermati daftar pemilih nasional. Kajian itu mendapati hampir 2 juta orang yang sudah meninggal masih terdaftar sebagai pemilih.
Namun, Pew menyalahkan daftar pemilih yang usang, dan laporan itu mendapati tidak ada surat suara yang dicoblos secara ilegal.
Terdapat lebih dari 8.000 daerah pemilihan tersebar di seluruh Amerika, dan masing-masing mempunyai petugas lokal terpilih yang diwajibkan secara teratur memperbarui daftar pemilih dalam komunitas mereka. [ka]