Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, hari Kamis (24/11) berbicara lewat telepon dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang mengundangnya ke Washington.
Orban mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan secara daring oleh harian bisnis Hungaria, Vilaggazdasag, Trump menjelaskan kepadanya “ia memandang tinggi Hongaria.''
Perdana Menteri yang sering dikritik oleh para pejabat AS karena melemahkan sistem pengawasan demokrasi sejak berkuasa kembali tahun 2010, mengatakan Juli lalu bahwa kebijakan migrasi Trump lebih baik untuk Eropa dan Hongaria.
Orban, yang tahun lalu telah membangun pagar di perbatasan selatan Hongaria untuk menghentikan arus migran yang berusaha mencapai Eropa Barat mengatakan, ia merasa bahwa posisi Hongaria “sangat membaik'' dengan terpilihnya Trump.
“Saya pikir Amerika sekarang akan memiliki presiden yang tidak berideologi terbatas,'' kata Orban. “Dia adalah orang terbuka yang jauh lebih tertarik pada keberhasilan, efisiensi dan hasil, daripada teori-teori politik.''
Orban mengatakan pada 2014, bahwa ia ingin mengubah Hongaria menjadi “negara yang tidak liberal,'' dengan menyebut negara seperti Turki dan Singapura sebagai contoh sukses. [ps/al]