Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampak berjalan pincang Selasa pada upacara peringatan 20 tahun kematian kakeknya, presiden pendiri negara itu, Kim Il-sung.
Dalam rekaman siaran langsung televisi negara itu, Kim berjalan dengan cepat dan agak goyah di seluruh panggung yang luas di sebuah auditorium besar di Pyongyang ketika ribuan pejabat militer bertepuk tangan untuknya.
Tidak ada keterangan mengenai cedera yang tampaknya dialami Kim, yang merupakan tampilan langka kelemahan untuk seorang pemimpin yang dianggap oleh banyak orang Korea Utara seperti dewa.
Dalam wawancara dengan VOA, Kim Yong-hyun, profesor studi Korea Utara di Universitas Dongguk, tidak membesar-besarkan jalan timpang Kim, dengan mengatakan ia mungkin mengalami cedera dalam latihan militer pekan lalu.
Kim Jong Un tidak berpidato pada acara tersebut. Kepala negara seremonial negara itu, Kim Yong-nam, memuji almarhum Kim Il-sung sebagai "pemimpin terbesar dalam sejarah manusia" dan mengatakan cucunya mengikuti jejaknya.
Di tempat lain di ibukota, kerumunan warga Korea Utara membungkuk dalam-dalam dan antri untuk meninggalkan karangan bunga di depan patung Kim Il-sung.
Kim Il Sung memerintah Korea Utara sejak berdiri tahun 1948 sampai ia meninggal tahun 1994. Ia digantikan oleh putranya, Kim Jong-Il, yang meninggal tiba-tiba pada tahun 2011, meninggalkan kekuasaan di tangan Kim Jong-un.
Tidak ada keterangan mengenai cedera yang tampaknya dialami Kim, yang merupakan tampilan langka kelemahan untuk seorang pemimpin yang dianggap oleh banyak orang Korea Utara seperti dewa.