Pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy telah mulai berkampanye bagi partainya, Sabtu (20/7), hanya sehari sekembalinya ke tanah air setelah mengasingkan diri selama empat tahun di Perancis.
Dalam kampanye di provinsi Kampong Speu, Kamboja selatan, Sabtu (20/7), Sam Rainsy mengatakan kepada para pendukungnya bahwa ia mengutuk serangan terhadap kantor-kantor Cambodia National Rescue Party (CNRP) di Phnom Penh Sabtu dini hari.
Seorang laki-laki bersenjata melepaskan tembakan ke markas partai tersebut Sabtu dini hari (20/7) ketika kantor itu masih tutup. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, tetapi kelompok oposisi segera mengutuk insiden itu sebagai upaya intimidasi menjelang pemilu tanggal 28 Juli.
Kelompok oposisi berupaya menyingkirkan Hun Sen – pesaing Rainsy.
Rainsy menerima pengampunan raja pekan lalu atas permintaan Perdana Menteri Hun Sen. Pemimpin oposisi itu hidup di pengasingan di Perancis setelah melarikan diri dari Kamboja tahun 2009 untuk menghindari pengadilan atas beberapa tuduhan yang dinilai bermotif politik. Ia disambut kerumunan massa yang sangat besar ketika kembali ke tanah air hari Jum’at.
Seorang laki-laki bersenjata melepaskan tembakan ke markas partai tersebut Sabtu dini hari (20/7) ketika kantor itu masih tutup. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, tetapi kelompok oposisi segera mengutuk insiden itu sebagai upaya intimidasi menjelang pemilu tanggal 28 Juli.
Kelompok oposisi berupaya menyingkirkan Hun Sen – pesaing Rainsy.
Rainsy menerima pengampunan raja pekan lalu atas permintaan Perdana Menteri Hun Sen. Pemimpin oposisi itu hidup di pengasingan di Perancis setelah melarikan diri dari Kamboja tahun 2009 untuk menghindari pengadilan atas beberapa tuduhan yang dinilai bermotif politik. Ia disambut kerumunan massa yang sangat besar ketika kembali ke tanah air hari Jum’at.