Pemimpin oposisi Venezuela dan sosok yang mengklaim sebagai presiden sementara, Juan Guaido, menawarkan amnesti kepada para tentara yang mendukung demokrasi dan menolak pemerintahan Maduro yang sedang menjabat.
"Kami menunggu kalian, para tentara Venezuela. Kami menunggu kalian dan komitmen kalian pada konstitusi," kata Guaido dalam konferensi pers hari Minggu.
Para pendukung oposisi -- sebagian meneriakkan "Sobat tentara, hanya kalian satu-satunya yang hilang" -- menyerahkan selebaran di pos-pos militer dan polisi yang isinya menjelaskan rencana amnesti.
Sebagian dari tentara itu membuang atau merobek selebaran tersebut. Tapi banyak anggota militer Venezuela telah mengatakan mereka dan keluarga mereka lelah akan langkanya makanan dan kebutuhan dasar lainnya.
Sementara itu, Presiden Nicolas Maduro hari Minggu berkeras bahwa militer mendukungnya sementara dia menonton latihan militer menggunakan granat-granat berpeluncur roket dan senapan mesin anti-pesawat buatan Rusia.
"Tidak ada yang menghormati yang lemah, pengecut, pengkhianat. Dalam dunia ini, yang dihormati adalah yang gagah berani dan kuat," kata Maduro sambil menyaksikan peluru-peluru dari artileri buatan Rusia itu menghantam bukit.
Maduro mengatakan dia menginginkan perdamaian, tapi dia mengumumkan akan ada latihan militer lagi bulan depan yang katanya akan menjadi "yang paling penting dalam sejarah Venezuela." [vm]