Pemimpin pemberontak Kurdi atau PKK yang dipenjara, Abdullah Ocalan, mengumumkan gencatan senjata dan penarikan pasukannya dari Turki.
ISTANBUL —
Seruan gencatan senjata oleh Abdullah Ocalan tertuang dalam deklarasi yang dibacakan kepada massa yang sedang merayakan Newroz, Tahun Baru Kurdi, di Diyarbakir, kota utama di Turki tenggara yang mayoritas berpenduduk Kurdi.
Ini adalah saat untuk berbicara politik, bukan senjata, ujarnya, dan menambahkan bahwa semua senjata tidak boleh digunakan, serta satuan-satuan bersenjata Kurdi harus ditarik keluar dari Turki.
Gencatan senjata itu sudah diperkirakan sebelumnya, namun seruan penarikan pasukan pemberontak Kurdi juga dipandang sama pentingnya. Para pakar mengatakan sebanyak 3.000 pemberontak Kurdi berada di Turki. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menjadikan penarikan mereka sebagai syarat untuk memulai perundingan resmi guna mengakhiri konflik tiga dekade itu.
Erdogan melancarkan upaya perdamaian Oktober lalu. Secara logistik, permasalahannya adalah bagaimana para gerilyawan itu ditarik. Pemimpin-pemimpin PKK yang berbasis di Irak utara meminta jaminan bahwa pemberontak yang ditarik mundur tidak akan diserang.
Penarikan serupa tahun 1999 setelah penangkapan Ocalan oleh pasukan Turki mengakibatkan jatuhnya banyak korban di pihak pemberontak. Seorang menteri senior yang berbicara sebelum diumumkannya deklarasi itu mengatakan, penarikan PKK bisa dilakukan sepenuhnya pada akhir tahun.
Masih belum jelas konsesi apa yang siap diberikan pemerintah Turki. Namun, para pemimpin politik Kurdi memperkirakan reformasi akan menjadi bagian dari upaya parlemen yang sekarang untuk merancang konstitusi baru.
PKK, bersama kelompok-kelompok Kurdi lainnya, menyerukan hak budaya dan otonomi yang lebih besar serta amnesti bagi para aktivis dan pemberontak Kurdi yang dipenjara, termasuk Ocalan. Para politisi senior Kurdi memperingatkan bahwa jalan menuju perdamaian masih sulit, dan penuh dengan provokasi.
Para pengamat menyatakan bahwa isu kepecayaan masih merupakan kendala. Namun, kedua pihak nampaknya sepakat upaya-upaya terbaru ini menawarkan kesempatan terbaik bagi perdamaian karena konflik itu, katanya, telah menelan 40.000 jiwa.
PKK dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika dan Uni Eropa.
Ini adalah saat untuk berbicara politik, bukan senjata, ujarnya, dan menambahkan bahwa semua senjata tidak boleh digunakan, serta satuan-satuan bersenjata Kurdi harus ditarik keluar dari Turki.
Gencatan senjata itu sudah diperkirakan sebelumnya, namun seruan penarikan pasukan pemberontak Kurdi juga dipandang sama pentingnya. Para pakar mengatakan sebanyak 3.000 pemberontak Kurdi berada di Turki. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menjadikan penarikan mereka sebagai syarat untuk memulai perundingan resmi guna mengakhiri konflik tiga dekade itu.
Erdogan melancarkan upaya perdamaian Oktober lalu. Secara logistik, permasalahannya adalah bagaimana para gerilyawan itu ditarik. Pemimpin-pemimpin PKK yang berbasis di Irak utara meminta jaminan bahwa pemberontak yang ditarik mundur tidak akan diserang.
Penarikan serupa tahun 1999 setelah penangkapan Ocalan oleh pasukan Turki mengakibatkan jatuhnya banyak korban di pihak pemberontak. Seorang menteri senior yang berbicara sebelum diumumkannya deklarasi itu mengatakan, penarikan PKK bisa dilakukan sepenuhnya pada akhir tahun.
Masih belum jelas konsesi apa yang siap diberikan pemerintah Turki. Namun, para pemimpin politik Kurdi memperkirakan reformasi akan menjadi bagian dari upaya parlemen yang sekarang untuk merancang konstitusi baru.
PKK, bersama kelompok-kelompok Kurdi lainnya, menyerukan hak budaya dan otonomi yang lebih besar serta amnesti bagi para aktivis dan pemberontak Kurdi yang dipenjara, termasuk Ocalan. Para politisi senior Kurdi memperingatkan bahwa jalan menuju perdamaian masih sulit, dan penuh dengan provokasi.
Para pengamat menyatakan bahwa isu kepecayaan masih merupakan kendala. Namun, kedua pihak nampaknya sepakat upaya-upaya terbaru ini menawarkan kesempatan terbaik bagi perdamaian karena konflik itu, katanya, telah menelan 40.000 jiwa.
PKK dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika dan Uni Eropa.