Pimpinan Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Senin (13/8), mengatakan salah urus pemerintahan lebih merugikan ekonomi Iran daripada sanksi dari Amerika Serikat.
Presiden Amerika Donald Trump minggu lalu memberlakukan kembali serangkaian sanksi yang dicabut sebelumnya sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, untuk membatasi program nuklir negara itu sebagai imbalan pelonggaran dari sejumlah langkah yang memperburuk perekonomian Iran.
Sanksi-sanksi tersebut menarget sektor otomotif Iran, perdagangan emas dan logam mulia lainnya, bersama dengan mata uang rial Iran, dan transaksi-transaksi finansial lainnya.
Trump mengancam putaran sanksi lainnya pada 5 Nopember mendatang terhadap sejumlah bisnis dan transaksi terkait energi milik Iran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan asing dengan Bank Sentral Iran.
Khamenei, Senin, mengemukakan manajemen yang lebih baik membuat Iran dapat melawan sanksi-sanksi Amerika dan mengatasinya.
Trump sering mengkritisi kesepakatan nuklir Iran dan mengenakan sejumlah sanksi kembali setelah Amerika menarik diri dari perjanjian tersebut. Ia menyebutkan Iran harus mengubah perilakunya termasuk sejumlah aktivitasnya di Yaman dan Suriah.
Iran dan sejumlah pihak penandatangan kesepakatan nuklir itu menyatakan niat mereka untuk terus mematuhi perjanjian yang telah disepakati bersama. [mg/lt]