Para pemimpin Uni Eropa bersikeras tidak akan membuat keputusan tentang masa depan Ukraina tanpa persetujuan negara tersebut.
Meningkatnya solidaritas dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy itu ditunjukkan sebulan sebelum Presiden-terpilih Amerika Serikat Donald Trump mulai menjabat.
“Diskusi hari ini menegaskan bahwa Uni Eropa siap melakukan apa pun, selama diperlukan, untuk menempatkan Ukraina pada posisi yang kuat untuk apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata Presiden Dewan Uni Eropa Antonia Costa.
Zelenskyy menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels pada hari Kamis (19/12). Ukraina telah berperang dengan Rusia selama lebih dari 1.000 hari.
Pada 20 Januari mendatang, Trump kembali ke Gedung Putih setelah sebelumnya berjanji akan segera mengakhiri perang di Ukraina dan menggembar-gemborkan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
BACA JUGA: Konferensi Pers Tahunan, Putin: “Peluru Kini Berdesingan”Beberapa negara Eropa khawatir Trump mungkin akan mencoba membuat kesepakatan kilat dengan Rusia, dengan mengorbankan Ukraina.
Mereka berkata fokus saat ini harus terdapat pada penguatan posisi pasukan Ukraina di medan perang, seandainya Zelenskyy dan Putin setuju untuk berunding suatu hari nanti.
Rusia terus meraih kemenangan di medan perang, mendorong garis depan secara bertahap ke arah barat meskipun banyak korban berjatuhan di sisi mereka.
Sementara itu, jaringan energi Ukraina hancur dan perekrutan militer sulit dilakukan. [rd/jm]