Satu jam sebelum matahari terbenam, puluhan anak muda berkumpul di sebuah sekolah di Dakar. Sebagian besar dari mereka adalah umat Kristen. Mereka bergegas mengemas roti, kurma, camilan dan minuman untuk dibagikan kepada Muslim yang membutuhkan untuk berbuka puasa Ramadan. Paket ini disebut buka puasa cepat saji.
Marie Cardinale, seorang perawat dan penyelenggara buka puasa, mengatakan upaya ini muncul dari saling gurau di halaman Facebook yang disebut “Going out in Senegal.” Halaman itu memiliki sekitar 13.000 pengikut berasal dari semua agama.
BACA JUGA: Iftar di Gereja Katolik di Barcelona, SpanyolPada Februari lalu, ketika umat Katolik berpuasa 40 hari menjelang perayaan Paskah, ada orang yang memposting gambar lucu mengenai Jumat tanpa menyantap daging.
"Orang Muslim pergi ke Cerra, rumah jagal, untuk menyantap daging yang enak. Mereka memotret dan mempostingnya ke grup itu. Itu cara mereka mengoda kami, jadi kami membalasnya," kata Marie Cardinal, penyelenggara buka puasa,
Jadi, dalam bulan Ramadan, Cardinale dan teman-temannya mengunggah foto foto tentang makanan untuk menggoda teman-teman Muslim yang berpuasa. Ini membuat mereka tertawa sejenak.
Kemudian Cardinale mencetuskan gagasan serius untuk mengumpulkan makanan untuk dibagikan. Dalam waktu kurang dari 72 jam, mereka mengumpulkan roti, kurma dan makanan lain - cukup untuk dibuat menjadi lebih dari 2.500 paket.
BACA JUGA: Seniman Senegal Tingkatkan Kesadaran Mengenai Kekerasan terhadap Perempuan"Saya melihat ini adalah pekerjaan sosial. Saya ke sini untuk berkontribusi dalam pendistribusian. Saya sangat senang bisa membantu orang yang membutuhkan. Ini membuat saya gembira," kata seorang Muslim, Ousmane Coly tertarik untuk membantu organisasi ini.
Souleymane Diallo, seorang sopir bus, menghargai usaha itu dan mengatakan, "Banyak orang membutuhkan ini. Ini adalah inisiatif yang sangat bagus. Di Senegal, umat Kristen dan Muslim selalu hidup harmonis. Mereka saling menghormati agama dan keyakinan orang lain. Ini bukan hal baru."
Penduduk Senegal berkisar 7 juta orang, sebagian besar adalah Muslim. Umat Kristen hanya 5 persen atau satu dari 19 penduduk. Negara di Afrika Barat itu memiliki sejarah panjang hubungan antaragama yang damai. [ka]