Pemuka Agama Berkumpul di Ohio, Kecam Isu Imigran Makan Hewan Peliharaan

  • Associated Press

Gedung Heritage Center of Clark County yang terletak di Springfield, Ohio, dalam foto yang diambil pada 11 September 2024. (Foto: AP/Paul Vernon)

Empat gedung pemerintahan dan dua sekolah di Springfield, kota di negara bagian Ohio, dievakuasi pada Kamis (12/9) setelah ancaman bom dikirim melalui email ke beberapa kantor pemerintah kota dan media, kata kepala polisi Springfield Allison Elliott.

Menurut pejabat-pejabat kota, gedung-gedung tersebut termasuk Balai Kota Springfield, kantor lokal Biro Kendaraan Bermotor, biro perizinan, dan tempat ujian pengemudi.

Kota tersebut bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal AS (FBI) untuk melacak sumber ancaman. Mereka tidak menjelaskan apakah ancaman itu ada hubungannya dengan diskusi tentang imigrasi.

Kisah pembaruan ekonomi kota itu dan kesulitan yang terkait dengannya telah menjadi perbincangan nasional dalam tahun pemilihan presiden kali ini. Kondisi itu diputarbalikkan oleh desas-desus bohong bahwa imigran Haiti memakan hewan-hewan peliharaan tetangga mereka.

Donald Trump memperkuat kebohongan itu dalam debat yang disiarkan secara nasional pada Selasa (10/9) malam, yang memperburuk kekhawatiran beberapa warga tentang meningkatnya perpecahan di kota itu yang sebagian besar penduduknya berkulit putih dan pekerja kasar dengan jumlah penduduk sekitar 60.000 jiwa.

BACA JUGA: Trump: Tidak Ada Debat Lagi dengan Kamala Harris 

Para pendeta di gereja-gereja di komunitas Springfield berkumpul pada Kamis untuk membahas imbas isu itu terhadap populasi imigran Haiti di kota tersebut.

Viles Dorsainvil, direktur eksekutif Pusat Bantuan dan Dukungan Komunitas Haiti menghadiri acara itu. Menurutnya, itulah yang dibutuhkan komunitas untuk membawa perdamaian bagi semua.

Banyak warga Haiti datang ke AS untuk keluar dari kemiskinan dan kekerasan. Pemerintahan Biden baru-baru ini mengumumkan sekitar 300.000 warga Haiti dapat tetap berada di AS setidaknya hingga Februari 2026. Mereka mendapat izin kerja, berdasarkan undang-undang yang disebut Status Perlindungan Sementara. Tujuannya, mencegah orang dideportasi ke negara-negara yang sedang dilanda kekacauan.

Pada Selasa, Gubernur Ohio dari Partai Republik Mike DeWine mengatakan bahwa ia akan mengerahkan penegak hukum dan jutaan dolar bagi sumber daya perawatan kesehatan ke kota Springfield, yang telah menghadapi lonjakan migran sementara dari Haiti.

Menurut DeWine, sekitar 15.000 warga Haiti tiba di kota berpenduduk sekitar 59.000 orang tersebut sejak 2020 di bawah program Status Perlindungan Sementara. Ia mendesak pemerintah federal untuk berbuat lebih banyak guna membantu masyarakat yang terimbas.

Jaksa Agung Ohio dari Partai Republik Dave Yost pada Senin lalu memerintahkan kantornya untuk mencari jalur hukum, termasuk mengajukan gugatan hukum, untuk mencegah pemerintah federal mengirim “migran dalam jumlah tak terbatas ke komunitas-komunitas di Ohio.” [ka/jm]