Pencari Suaka Suriah Terlantar di Bandara Kuala Lumpur

Para pencari suaka Suriah berusaha memasuki Macedonia dari Yunani (foto: ilustrasi).

PBB telah melakukan kontak dengan pencari suaka Suriah yang mengatakan ia terlantar di bandara Kuala Lumpur selama lebih dari sebulan, setelah upayanya untuk meninggalkan Malaysia berulangkali dihalangi.

Hassan al-Kontar, yang terlantar di Malaysia setelah lari dari perang di Suriah yang telah merenggut ratusan ribu nyawa dan menelantarkan jutaan orang lainnya terjebak dalam ketidakpastian - tidak bisa tinggal atau mencari tempat tinggal baru.

Seorang pejabat imigrasi bandara mengatakan kepada VOA, tanggung jawab untuk Kontar, yang mencari perlindungan di tempat lain karena visa Malaysianya telah habis masa berlakunya dan negara itu tidak akan memberikan suaka kepadanya, terletak dengan maskapai penerbangan swasta yang membawanya ke negara itu, bukan pemerintah.

Kontar mengatakan, petugas dari Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) menemuinya hari Rabu, menyusul perhatian media menanggapi permohonan bantuan lewat video yang dipostingnya ke media sosial.

"Saya mencoba menghubungi setiap organisasi [HAM] manusia internasional," katanya hari Rabu.

"Hari ini petugas UNHCR datang, setelah 36 hari, mereka mewawancarai saya dan baru saja selesai dari 9 pagi sampai jam 2 siang," tambahnya.

Dua pejabat UNHCR mengatakan kepada Kontar bahwa kasusnya sedang ditinjau, tetapi tidak memberikan janji, tambahnya. Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara UNHCR menegaskan telah menghubungi Kontar dan pihak berwenang, namun tidak bisa mengomentari kasus-kasus individual.

"Secara umum, itu adalah praktik standar untuk memberi saran bagi perlindungan terhadap orang-orang yang membutuhkan perlindungan internasional," kata pernyataan itu.

Kontar mengatakan setelah melarikan diri dari Suriah pada tahun 2006 ia tidak dapat memperbarui visa residensinya di Uni Emirat Arab dan akibatnya ditangkap dan dideportasi ke Malaysia pada tahun 2016. [my/al]