Penulis lagu kebangsaan Amerika Serikat, "The Star-Spangled Banner," yang akan bergaung dalam ribuan pertandingan bisbol dan parade di seluruh negeri pada akhir pekan ini, kemungkinan menderita tuli nada, menurut sebuah biografi baru.
Seiring mendekatnya ulangtahun ke-200 penciptaan lagu kebangsaan yang terkenal sulit dinyanyikan itu, buku "What So Proudly We Hailed: Francis Scott Key, A Life," dari sejarawan Marc Leepson mengungkap beberapa detail yang jarang dikenal mengenai Key dan penghormatannya pada "land of the free and the home of the brave (tanah kebebasan dan rumah para pemberani).
Key, seorang pengacara asal Georgetown, Virginia, adalah saksi penyerangan Inggris di Baltimore pada 13 September 1814 setelah sepakat membantu pembebasan dokter asal Maryland, Dr. William Beanes.
Melihat bendera Amerika besar terbakar roket, Key terinspirasi menulis puisi "The Defence of Fort McHenry" dan menggabungkan liriknya dengan melodi lagu Inggris yang populer "The Anacreon in Heaven."
"Ia tidak musikal dan tidak pernah menulis lagu dalam hidupnya dan ia malah kemungkinan tuli nada," ujar Leepson.
Lagu tersebut, yang kemudian diberi judul "The Star-Spangled-Banner," dengan cepat menjadi populer tapi tidak secara resmi menjadi lagu kebangsaan AS sampai 1931.
Key merupakan pemilik budak dan anggota kunci dari Masyarakat untuk Kolonisasi untuk Pembebasan Warga Kulit Berwarna Amerika, yang mengadvokasi pengiriman orang-orang kulit hitam yang bebas ke Liberia di Afrika Barat.
Namun, Leepson mengatakan Key secara keras menolak perdagangan budak dan dikenal atas keinginannya untuk mewakili budak dan membebaskan orang kulit hitam, tanpa meminta pembayaran, di pengadilan-pengadilan Washington.
Dikenal oleh keluarga dan kawan sebagai Frank key, ia kemudian menjadi orang kepercayaan Presiden Andrew Jackson, dan pada 1833 dipilih menjadi jaksa di Washington, D.C.
Key meninggal dunia pada 1843, berpuluh tahun sebelum puisinya identik dengan acara-acara seremonial di mana bendera AS berkibar. (Reuters)