Seorang pendaki asal Jepang tewas dan seorang rekannya terluka ketika mencoba mendaki salah satu puncak tertinggi yang belum pernah didaki sebelumnya di wilayah Pakistan utara pekan lalu, kata seorang pejabat klub pendakian dan keterangan pendaki yang terluka pada Selasa (15/8).
Kedua pendaki asal Jepang itu ikut serta dalam sebuah ekspedisi pendakian yang diselenggarakan oleh operator tur lokal, menurut Karrar Haidri, sekretaris Alpine Club of Pakistan.
Ia mengatakan, tujuan ekspedisi itu adalah untuk mencapai puncak yang belum pernah didaki sebelumnya di Lembah Andaq di utara negara itu. Ia mengatakan, ketika mendaki salah satu gunung di sana, pendaki Shinji Tamura tergelincir dan jatuh dari ketinggian 5.380 meter.
Haidri menceritakan kepada Associated Press bahwa rekan Shinji, Semba Takayasu, terluka saat ia terbentur sesuatu, mungkin sebongkah batu. Meski demikian, ia mengatakan bahwa Semba kemudian berhasil mencapai base camp dengan selamat untuk mencari bantuan dari pihak berwenang setempat.
“Lalu tiba-tiba titik rappelling putus, jadi saya jatuh bersama Shinji. Saya pikir tali rappelling kami adalah tali ganda sepanjang 60 meter, jadi kami berdua berpegangan sekitar 60 meter. Di satu sisi, Shinji terbentur keras mungkin oleh batu atau sesuatu dan ia luka parah,” kata Semba.
Haidri mengatakan, tim SAR dikerahkan ke lokasi di mana pendaki Jepang itu tergelincir. Namun pencarian itu gagal menemukan Shinji.
Ia mengatakan, operasi pencarian dihentikan pada Senin (14/8) dan Shinji dinyatakan meninggal.
Setiap tahun, ratusan pendaki lokal dan asing mendaki di Pakistan utara, di mana terdapat beberapa gunung dengan puncak tertinggi.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah pihak berwenang Pakistan mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kematian seorang porter asal Pakistan di dekat puncak K2, gunung paling berbahaya di dunia. [rd/jm]