Pendanaan AS untuk Ukraina Mungkin akan Segera Berakhir

Dari kiri: Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Menlu AS Antony Blinken berpose dalam pertemuan di Kyiv, Ukraina (foto: dok).

Pendanaan AS untuk Ukraina mungkin akan segera berakhir. Kongres AS sejauh ini gagal menyetujui anggaran jangka panjang bagi pemerintah AS, apalagi dana baru untuk membantu sekutu yang terjebak dalam konflik di luar negeri. Menteri Pertahanan AS mengatakan, kegagalan itu adalah sebuah kesalahan.

Pada hari Minggu (3/12) di Kherson, Ukraina, para pejabat melaporkan satu korban jiwa dan tujuh luka-luka, setelah penembakan Rusia di wilayah itu.

Beberapa hari sebelumnya di wilayah Donetsk, dilaporkan sedikitnya 10 orang luka-luka dan seorang tewas dalam serangan enam rudal. Menteri Dalam Negeri Ukraina mengatakan, pasukan Rusia melepaskan tembakan ke wilayah itu.

Invasi Rusia ke Ukraina tampaknya akan memasuki tahun ketiga. Pemerintah Ukraina terus mendesak sekutu-sekutunya untuk memberikan bantuan keuangan dan material, namun bagi Amerika Serikat, bantuan itu mungkin akan segera berakhir.

BACA JUGA: Sekjen NATO 'Yakin' Dukungan AS untuk Ukraina Terus Berlanjut

Kongres AS yang terpecah belum mengambil langkah jangka panjang untuk mendanai pemerintah federal, melainkan mengeluarkan langkah jangka pendek yang disebut, resolusi berkelanjutan hingga tahun baru.

Para petinggi militer mengatakan, hal itu membahayakan keamanan nasional dan mendesak Kongres untuk segera meloloskan alokasi keuangan setahun penuh.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, “Itu satu-satunya hal terbaik yang bisa dilakukan oleh Kongres untuk memperkuat pertahanan nasional kita. Anda tahu, pesaing kita tidak harus mendanai pemerintah berdasarkan resolusi berkelanjutan, sehingga tindakan itu akan mengikis keamanan dan kemampuan kita untuk bersaing. Saya juga mendesak (Kongres) untuk menyetujui permintaan anggaran tambahan yang mendesak, guna membantu mendanai kebutuhan keamanan nasional kita, untuk mendampingi mitra-mitra kita yang berada dalam bahaya, dan berinvestasi pada industri dasar pertahanan kita.”

Kegagalan untuk meloloskan rencana pengeluaran jangka panjang, mungkin berdampak serius terhadap berlanjutnya dukungan perang, baik bagi Ukraina dan Israel – sebuah fakta yang tidak luput dari perhatian Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Zelenskyy mengatakan, Ukraina tidak boleh membiarkan dunia melupakan bahwa negaranya seperti juga Israel, sedang berjuang untuk bertahan hidup, sebelum pertempuran musim dingin dimulai.

BACA JUGA: Zelenskyy: Perang Babak Baru Melawan Rusia Saat Musim Dingin Akan Rumit

Pada Konferensi Iklim PBB atau COP28 yang sedang berlangsung, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg menyampaikan pesan yang jelas dari sekutu NATO yaitu, dukungan berkelanjutan untuk Ukraina.

“Jadi, akan menjadi tragedi besar bagi Ukraina jika Presiden (Rusia) Vladimir Putin menang. Namun hal ini juga akan berbahaya bagi kita, karena pesan yang akan ia dan para pemimpin otoriter lainnya peroleh adalah, jika mereka menggunakan kekuatan militer, jika menyerang negara lain, (dan) jika melanggar hukum internasional, mereka memperoleh apa yang mereka inginkan,” kata Stoltenberg.

Komentar itu muncul di tengah perpanjangan penahanan reporter Amerika keturunan Rusia, Alsu Kurmasheva. Ia adalah wartawan yang tinggal di Praha dan bekerja untuk Radio Free Europe/Radio Liberty, yang seperti Voice of America, menerima dana dari Kongres AS.

Your browser doesn’t support HTML5

Pendanaan AS untuk Ukraina Mungkin akan Berakhir

Rusia menuduhnya gagal mendaftarkan sebagai “agen asing,” taktik tuduhan spionase pada masa Perang Dingin.

Kembali ke wilayah Zaporizhzhia di Ukraina, polisi membagikan kompor-kompor kecil sumbangan Belanda untuk warga. Di komunitas yang mayoritas penduduknya lansia dan menolak untuk pergi meskipun tidak ada listrik, gas, atau air, kompor itu bisa menjadi sumber kehidupan untuk memasak dan menghangatkan diri, ketika perang musim dingin tiba. [ps/lt]