Para pembuat undang-undang Amerika yang mendukung program untuk melindungi para imigran gelap yang masuk ke Amerika, ketika masih anak-anak menyambut perintah pengadilan yang memperkuat program yang disebut DACA atau Deferred Action for Childhood Action itu .
"Selain yang dikatakan para hakim, ini adalah yang dikehendaki orang-orang Amerika.Rakyat ingin agar mereka yang punya impian dan cita-cita dapat hidup di negara ini," kata Senator Demokrat Amy Klobuchar dari Minnesota kepada VOA.
"Lebih dari 90 persen dari mereka kini telah bekerja atau masih sekolah."
Tahun lalu, Trump menetapkan batas waktu 5 Maret untuk DACA, program yang telah memberikan pekerjaan sementara dan izin belajar untuk 700 ribu imigran yang dibawa orang tua mereka ke Amerika secara illegal ketika masih kecil. Anak-anak itu kadang-kadang disebut sebagai Dreamers atau Pemimpi.
Selasa (24/4), seorang hakim federal memerintahkan pemerintahan Trump untuk mempertahankan DACA dan bahkan menerima pelamar baru. Dua hakim federal lainsebelumnyamemutuskan untuk mempertahankan program itu bagi orang-orang yang sudah terdaftar.
Ketua Komite Kehakiman Senat,Chuck Grassley, dari Partai Republik , mengajukan keberatan karena hakim pengadilan, menurutnya, telah menentukan kebijakan nasional secara sendirian.
"Keterlaluan kalau ada seorang hakim distrik,salah satu dari 93 distrik yang ada, mengatakan peraturan itu akan berlaku di seluruh negeri.Itutidak masuk akal," kata Grassley, yang menambahkan bahwa tidak ada yang final sebelum ada keputusan Mahkamah Agung
Dalam keputusannya, Hakim John Bates menyebut keputusan pemerintahan Trump mengenai DACA "sewenang-wenang dantak terduga" dan mengatakan pemerintah"gagal menjelaskan dengan baik bahwa program itu melanggar hukum."
Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan "Kami yakin putusan hakim itu terlalu luas dan keliru." [sp/ii]