Ribuan pendukung partai oposisi, aktivis dan pemuka organisasi mahasiswa Myanmar mengadakan rapat umum di Rangoon untuk mengamandemen kostitusi negara itu, Sabtu (17/5).
Para aktivis demokrasi di Myanmar untuk pertama kalinya bergabung dengan pemuka oposisi Aung San Suu Kyi, dalam menuntut dilakukannya amandemen terhadap Konstitusi negara itu sebelum pemilihan umum tahun depan.
Ribuan pendukung partai dan pemuka organisasi mahasiswa aktivis mengadakan rapat umum di Rangoon, Sabtu (17/5). Suu Kyi mengatakan, Konstitusi sekarang perlu diamandemen (dirombak) supaya pemilihan bisa bebas dan adil.
Dewasa ini Konstitusi menyatakan Konstitusi tidak dapat dirombak tanpa persetujuan lebih dari 75 persen anggota parlemen. Mengingat militer menduduki 25 persen kursi parlemen, mereka bisa saja memveto langkah melakukan perombakan dan mencegah Suu Kyi menjadi presiden karena putranya berkewarganegaraan Inggris.
Satu pasal dalam Konstitusi menyebut seseorang yang suami, istri atau anaknya tunduk pada satu negara asing tidak dapat memegang jabatan tertinggi negara.
Ribuan pendukung partai dan pemuka organisasi mahasiswa aktivis mengadakan rapat umum di Rangoon, Sabtu (17/5). Suu Kyi mengatakan, Konstitusi sekarang perlu diamandemen (dirombak) supaya pemilihan bisa bebas dan adil.
Dewasa ini Konstitusi menyatakan Konstitusi tidak dapat dirombak tanpa persetujuan lebih dari 75 persen anggota parlemen. Mengingat militer menduduki 25 persen kursi parlemen, mereka bisa saja memveto langkah melakukan perombakan dan mencegah Suu Kyi menjadi presiden karena putranya berkewarganegaraan Inggris.
Satu pasal dalam Konstitusi menyebut seseorang yang suami, istri atau anaknya tunduk pada satu negara asing tidak dapat memegang jabatan tertinggi negara.