Seorang karyawan yang menembak mati delapan orang di halaman fasilitas pemeliharaan dan pengoperasian kereta api komuter di California dan kemudian bunuh diri ketika penegak hukum datang sudah pernah berbicara tentang aksi membunuh orang-orang di tempat kerjanya lebih dari satu dekade lalu, kata mantan istrinya.
“Saya tidak pernah mempercayainya, dan itu tidak pernah terjadi. Sampai sekarang,” kata Cecilia Nelms yang menangis ketika berbicara dengan Associated Press pada hari Rabu (26/5) setelah terjadi serangan pukul 6:30 pagi di fasilitas kereta api ringan milik Otoritas Transportasi Valley.
“Ketika para petugas kami melewati gerbang, awalnya dia masih menembak. Ketika petugas kami melihatnya, dia mengambil nyawanya sendiri,” kata Sheriff Santa Clara County Laurie Smith kepada para wartawan.
BACA JUGA: Penembak di California Tewaskan 9 Orang Sebelum Bunuh DiriKantor Sheriff berada di sebelah halaman depo itu, yang melayani lebih dari 1 juta orang di jantung Silicon Valley.
Penyerang itu diidentifikasi sebagai Samuel Cassidy berusia 57 tahun, menurut aparat penegak hukum. Penyelidik belum memberikan penjelasan tentang motif serangan itu, tetapi mantan istrinya mengatakan dia biasa pulang kerja dengan kesal dan marah atas apa yang dianggapnya sebagai tugas yang tidak adil.
Di Gedung Putih, Presiden Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang dan mendesak Kongres untuk bertindak berdasarkan undang-undang untuk mengekang kekerasan bersenjata.
“Setiap kehidupan yang terkena peluru menembus jiwa bangsa kita. Kita bisa, dan kita harus, berbuat lebih banyak,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Gubernur California Gavin Newsom mengunjungi TKP dan kemudian berbicara secara emosional tentang pembunuhan massal terbaru di negara bagian itu.
“Ada kesamaan dalam hal ini, dan mati rasa, menurut saya, adalah sesuatu yang kita semua rasakan,” kata Newsom. “Ini menimbulkan pertanyaan, apa yang sedang terjadi di Amerika Serikat?,” lanjutnya.
Penembakan itu terjadi di dua gedung dan menewaskan karyawan yang bekerja sebagai operator bus dan kereta ringan, mekanik, pengatur lalu lintas rel, dan asisten pengawas dalam karier mereka. Salah seorang korban telah bekerja di sana sejak 1999.
Penembak memiliki lebih dari satu senjata, kata Jaksa Wilayah Jeff Rosen.
Tidak segera jelas apakah dia telah memperoleh senjata tersebut secara legal. [lt/jm]