Warga di kota kecil Uvalde, Texas, berusaha untuk menerima dengan pedih tragedi penembakan yang terjadi Selasa (24/5) yang merenggut nyawa sedikitnya 19 siswa dan dua orang dewasa di sebuah sekolah dasar. Pria bersenjata berusia 18 tahun itu tewas di tempat kejadian dalam baku tembak dengan seorang anggota penegak hukum.
Wartawan VOA Mike O'Sullivan, melaporkan dari Uvalde bahwa tragedi itu menyentuh anggota masyarakat dan mereka yang datang untuk berkabung bersama mereka.
Di kota berpenduduk hampir 16.000 jiwa itu, hampir setiap orang memiliki koneksi ke SD Robb atau salah seorang korbannya.
Seorang perempuan yang ditemui VOA, mengatakan bahwa putranya, Fernando Rodriguez, adalah siswa kelas empat SD Robb. Dia berada di sekolah ketika penembak tiba di sana tetapi dia melarikan diri bersama guru dan siswa lain melalui jendela. Teman-teman di kelas lain termasuk di antara mereka yang meninggal.
Seorang perempuan lain, Monique Alvarez, mengatakan kepada VOA bahwa cicitnya termasuk di antara anak-anak yang melarikan diri dari sekolah itu dan selamat.
BACA JUGA: Suami Guru Korban Penembakan Texas Turut Wafat karena Serangan JantungSaudara laki-laki perempuan itu, Manny Alvarez, mempertanyakan mengapa remaja pria bersenjata itu bisa membeli senjata dengan begitu mudah.
“Ketika mereka berusia 18 tahun, mereka bisa membeli senapan dan semua jenis amunisi dan segalanya. Saya rasa itu tidak benar.”
Komunitas yang berduka di kota kecil itu diliputi pertanyaan mengapa kehidupan anak-anak itu direnggut begitu cepat. [lt/ab]