Dengan menyiapkan pengacara yang independen, militer AS berharap tim SVC (Special Victims Counsel) akan membantu mendukung korban menghadapi pengadilan militer.
Sewaktu seorang jendral menghadapi pengadilan militer untuk pelecehan seksual pekan ini, ada seorang pengacara militer yang duduk setiap hari di baris terdepan, beberapa meter dari tim jaksa.
Tidak seperti pengacara yang berupaya memenangkan gugatan kriminal terhadap Brigjen. Jeffrey A. Sinclair, misi utama Kapten Cassie L. Fowler adalah untuk melindungi perempuan yang menjadi pusat perhatian kasus tersebut, yaitu seorang kapten muda yang mengatakan komandannya telah memaksanya melakukan oral seks sebanyak dua kali dan mengancam untuk membunuhnya jika ia mengatakan kepada siapapun tentang perselingkuhan mereka yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Dikenal sebagai “Special Victims Counsel” atau SVC, Kapten Cassie L. Fowler merupakan bagian dari tim yang digagas Pentagon tahun lalu, pasca munculnya keluhan sejak lama bahwa militer terlalu sering memperlakukan korban yang melaporkan kasus perkosaan dan pelecehan seksual seakan-akan para korban melakukan sesuatu yang salah.
Dengan menyiapkan pengacara yang independen, militer Amerika berharap tim SVC akan membantu mendukung korban menjadi lebih tangguh dan mengarahkan mereka melalui prosedur yang rumit di dalam sistem pengadilan militer.
Tim SVC ini diperkenalkan sewaktu militer Amerika diguncang oleh rincian pelecehan seksual yang sering terjadi di dalam jajarannya sendiri. Bulan Mei lalu, survei Pentagon memperkirakan sekitar 26.000 anggota telah mengalami pelecehan seksual pada tahun 2012 dan kurang dari 3.400 anggota yang melaporkan insiden tersebut pada atasannya.
Beberapa bulan sejak program SVC diperluas ke seluruh jajaran militer, ada 200 pengacara khusus yang terlatih dan mewakili ratusan tentara, pelaut, marinir dan prajurit angkatan udara ketika tersangka pelaku pelecehan seksual terhadap mereka diselidiki, diadili dan dalam beberapa kasus – dijatuhi hukuman.
Panglima tertinggi militer Amerika Jendral Ray Odierno telah bertemu dengan beberapa korban pelecehan seksual tersebut. Kepada Associated Press, Odierno mengatakan “pesan yang saya peroleh dari mereka adalah hal terbaik yang telah dilakukan militer menyediakan pembela bagi korban”. Odierno menambahkan jelas bahwa para korban kini merasa lebih nyaman dengan keberadaan SVC dan memastikan untuk melanjutkan program baru ini.
Tidak seperti pengacara yang berupaya memenangkan gugatan kriminal terhadap Brigjen. Jeffrey A. Sinclair, misi utama Kapten Cassie L. Fowler adalah untuk melindungi perempuan yang menjadi pusat perhatian kasus tersebut, yaitu seorang kapten muda yang mengatakan komandannya telah memaksanya melakukan oral seks sebanyak dua kali dan mengancam untuk membunuhnya jika ia mengatakan kepada siapapun tentang perselingkuhan mereka yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Dikenal sebagai “Special Victims Counsel” atau SVC, Kapten Cassie L. Fowler merupakan bagian dari tim yang digagas Pentagon tahun lalu, pasca munculnya keluhan sejak lama bahwa militer terlalu sering memperlakukan korban yang melaporkan kasus perkosaan dan pelecehan seksual seakan-akan para korban melakukan sesuatu yang salah.
Dengan menyiapkan pengacara yang independen, militer Amerika berharap tim SVC akan membantu mendukung korban menjadi lebih tangguh dan mengarahkan mereka melalui prosedur yang rumit di dalam sistem pengadilan militer.
Tim SVC ini diperkenalkan sewaktu militer Amerika diguncang oleh rincian pelecehan seksual yang sering terjadi di dalam jajarannya sendiri. Bulan Mei lalu, survei Pentagon memperkirakan sekitar 26.000 anggota telah mengalami pelecehan seksual pada tahun 2012 dan kurang dari 3.400 anggota yang melaporkan insiden tersebut pada atasannya.
Beberapa bulan sejak program SVC diperluas ke seluruh jajaran militer, ada 200 pengacara khusus yang terlatih dan mewakili ratusan tentara, pelaut, marinir dan prajurit angkatan udara ketika tersangka pelaku pelecehan seksual terhadap mereka diselidiki, diadili dan dalam beberapa kasus – dijatuhi hukuman.
Panglima tertinggi militer Amerika Jendral Ray Odierno telah bertemu dengan beberapa korban pelecehan seksual tersebut. Kepada Associated Press, Odierno mengatakan “pesan yang saya peroleh dari mereka adalah hal terbaik yang telah dilakukan militer menyediakan pembela bagi korban”. Odierno menambahkan jelas bahwa para korban kini merasa lebih nyaman dengan keberadaan SVC dan memastikan untuk melanjutkan program baru ini.