Pengadilan London akan Putuskan Apakah Pendiri WikiLeaks Assange Diekstradisi ke AS

  • Associated Press

Para pengunjuk rasa memegang plakat di luar Pengadilan Tinggi di London, Senin, 20 Mei 2024. (AP/Kin Cheung)

Julian Assange, Senin (20/5) menghadapi sidang penting di Pengadilan Tinggi di London yang mungkin akan berakhir dengan pengiriman dia ke AS untuk menghadapi tuduhan spionase, atau bisa memberinya kesempatan lain untuk mengajukan banding atas ekstradisinya.

Pendiri WikiLeaks, yang telah menghabiskan lima tahun terakhir di penjara Inggris, tidak hadir di pengadilan untuk mendengarkan perdebatan tentang nasibnya. Dia tidak hadir karena alasan kesehatan, kata pengacaranya Edward Fitzgerald.

Hasil sidang akan bergantung pada seberapa besar bobot pertimbangan para hakim terhadap jaminan yang diberikan para pejabat AS bahwa hak Assange tidak akan diinjak-injak jika ia diadili.

Pada bulan Maret, dua hakim menolak sebagian besar argumen Assange namun mengatakan bahwa ia dapat membawa kasusnya ke Pengadilan Banding jika AS tidak menjamin ia tidak akan menghadapi hukuman mati jika diekstradisi dan akan mendapat perlindungan kebebasan berpendapat yang sama seperti warga negara AS.

Pengadilan mengatakan bahwa jika Assange, yang merupakan warga negara Australia, tidak dapat mengandalkan Amandemen Pertama, maka dapat dikatakan bahwa ekstradisinya tidak sesuai dengan Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, yang juga memberikan perlindungan terhadap kebebasan berpendapat dan media.

AS telah memberikan jaminan-jaminan tersebut, meskipun tim hukum dan pendukung Assange berpendapat bahwa jaminan tersebut tidak cukup memadai untuk mengirim Assange ke sistem pengadilan federal AS.

AS mengatakan Assange bisa saja mengandalkan hak dan perlindungan Amandemen Pertama, namun keputusan mengenai hal itu pada akhirnya bergantung pada hakim. Di masa lalu, AS menyatakan akan berargumentasi di persidangan bahwa Assange tidak berhak atas perlindungan konstitusional karena ia bukan warga negara AS.

Assange, 52 tahun, telah didakwa atas 17 dakwaan spionase dan satu dakwaan penyalahgunaan komputer atas publikasi kumpulan dokumen rahasia AS di situs webnya hampir 15 tahun yang lalu. Jaksa Amerika menuduh Assange mendorong dan membantu analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning untuk mencuri kabel diplomatik dan file militer yang diterbitkan WikiLeaks.

Para penumpang yang keluar dari halte Tube dekat gedung pengadilan tidak dapat melewatkan papan besar bertuliskan foto Assange dan tulisan, “Penerbitan bukanlah kejahatan. Kejahatan perang adalah kejahatan sesungguhnya.” Sejumlah pendukung berkumpul di luar pengadilan itu sambil meneriakkan “Bebaskan Julian Assange” dan “Kebebasan pers, kebebasan Assange.”

Beberapa orang membawa spanduk putih besar yang ditujukan ke Presiden Joe Biden, Spanduk itu bertuliskan: “Biarkan dia pergi, Joe.” [ab/ns]