Pengadilan tersebut dimulai, di tengah pertanyaan apakah dokter Hubert Zafke yang berusia 95 tahun itu cukup sehat untuk mengikuti jalannya persidangan.
Pengadilan terhadap Zafke yang sedianya dimulai Februari lalu di pengadilan Neubrandenburg di Jerman timur laut, telah ditunda tiga kali setelah hakim Klaus Kabisch menyatakan bahwa Zafke – berdasarkan pemeriksaan dokter – tidak cukup sehat untuk mengikuti persidangan.
Bekas petani itu menderita stress, tekanan darah tinggi dan pikiran bunuh diri. Sebelumnya pada tahun 2015 pengadilan Neubrandenburg menolak menyidangkan Zafke karena kesehatannya, tetapi pengadilan tinggi mengubah putusan itu dengan mengatakan sidang tetap bisa dilakukan secara terbatas.
Zafke diperiksa kembali Senin (12/9) pagi menjelang dimulainya sidang pengadilan itu, dan Kabisch memutuskan memulai sidang.
Kantor berita Jerman DPA melaporkan seseorang membantu mendorong kursi roda Zafke – yang juga memegang tongkat kayu – memasuki ruang sidang, dan Zafke tidak menyampaikan komentar apapun ketika tuntutan terhadapnya dibacakan. Zafke hanya mengatakan “iya”, tanda bahwa ia memahami tuntutan yang dibacakan itu.
Ketika sidang dibuka, tim jaksa dan pengacara yang mewakili korban Auschwitz sama-sama menyampaikan mosi meminta pergantian hakim, dengan alasan Kabisch bersikap bias dalam putusan tentang kesehatan Zafke sebelumnya.
Dalam mosi itu tim jaksa mengatakan Kabisch tidak pernah berniat memulai sidang pengadilan itu, karena tidak ada seorang korban Auschwitz pun yang pernah diundang untuk menyampaikan kesaksian, hal yang umum terjadi dalam proses persidangan.
Sidang hari Senin itu diakhiri setelah dua jam ketika tim medis mengetahui bahwa tekanan darah Zafke naik hingga 160 banding 90.
Zafke dituntut dengan 3.681 tuntutan bersekongkol melakukan pembunuhan dengan membantu di kamp Auschwitz di Polandia, negara yang ketika itu diduduki Nazi. Tuduhan itu mencakup periode satu bulan pada tahun 1944, yang melibatkan kematian warga Yahudi yang tiba dalam 14 gerbong kereta api, yang salah satu diantaranya membawa Anne Frank dan keluarganya ke kamp itu. Anne Frank meninggal di Bergen-Belsen, dan Zafke tidak pernah dituntut atas kematiannya.
Tim jaksa menuduh satuan Zafke terlibat menyemprotkan gas ke kamar gas untuk membunuh warga Yahudi dan lainnya, memeriksa darah dan mengambil contoh-contoh dari tahanan perempuan yang dirumahsakitkan, dan membantu mengelola kamp itu dengan merawat para anggota pengawal SS.
Tim pengacara Zafke berkeras kliennya hanya seorang dokter yang tidak melakukan kesalahan apapun di Auschwitz. [em/al]