Pengadilan Mesir: Hamas Bukan Organisasi Teroris

Para pemuda Hamas dalam demonstrasi dekat perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir (5/2). (AFP/Said Khatib)

Intelijen Mesir telah secara aktif menjadi mediator antara Israel dan Hamas, serta antara Hamas dan saingannya, faksi Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas.

Pengadilan Mesir membatalkan putusan oleh pengadilan lain di negara itu yang menyatakan faksi Hamas yang memerintah di Gaza sebagai organisasi teroris.

Belum ada reaksi hari Sabtu (6/6), baik dari pemerintah Mesir maupun Hamas.

Sebuah pengadilan Mesir Februari lalu menyebut Hamas sebagai kelompok teroris, sebulan setelah sayap militernya dijatuhi vonis serupa.

Hubungan antara pemerintah Mesir dan Hamas telah memburuk dalam beberapa bulan ini setelah tentara Mesir menyegel terowongan yang masih tersisa antara Gaza dan Sinai utara.

Banyak analis Mesir melihat Hamas sebagai sempalan Ikhwanul Muslimin yang kini dilarang, Mesir menguasai Gaza dari 1948 sampai 1967. Mesir memiliki hubungan erat dengan Hamas dalam pemerintahan Presiden Islamis Mohamed Morsi yang digulingkan, yang memerintah negara itu dari Juni 2012 hingga Juli 2013 .

Intelijen Mesir, di bawah pemerintahan berikutnya, secara aktif menjadi mediator antara Israel dan Hamas, menyusul konflik di Gaza tahun 2009, 2012 dan 2014, serta antara Hamas dan saingannya, faksi Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas.