Pengadilan Rusia, Jumat (19/7), menyatakan jurnalis Amerika, Evan Gershkovich, bersalah atas tuduhan spionase dan menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara. Kasus Gershkovich dipandang sebagai bermotif politik.
Pengadilan mengumumkan putusan tidak lama setelah pukul 17.00 waktu setempat pada Jumat, menurut media independen Rusia, Meduza.
Gershkovich, reporter The Wall Street Journal, telah dipenjara di Rusia sejak Maret 2023 atas tuduhan mata-mata. Gershkovich, The Journal, dan Pemerintah AS membantah keras tuduhan itu.
The Journal mengecam hukuman tersebut dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
“Hukuman yang memalukan dan akal-akalan itu terjadi setelah Evan menghabiskan 478 hari di penjara, ditahan secara tidak sah, jauh dari keluarga dan teman-temannya, dilarang melaporkan, semuanya karena melakukan pekerjaannya sebagai jurnalis,” kata penerbit surat kabar itu, Almar Latour dan pemimpin redaksi Emma Tucker, dalam pernyataan mereka.
“Kami akan terus melakukan segala upaya untuk mendesak pembebasan Evan dan menghidupi keluarganya. Jurnalisme bukanlah kejahatan, dan kami tidak akan berhenti sampai dia dibebaskan. Ini harus diakhiri sekarang,” tambah mereka.
Your browser doesn’t support HTML5
Pengadilan juga mengatakan Gershkovich memiliki waktu 15 hari untuk mengajukan banding atas hukuman tersebut. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyatakan pria berusia 32 tahun itu ditahan secara tidak sah, sehingga pemerintah AS berkomitmen untuk meminta pembebasannya.
“Kami sudah jelas sejak awal bahwa Evan tidak melakukan kesalahan apa pun dan seharusnya tidak ditahan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan, Kamis.
"Sampai saat ini, Rusia tidak memberikan bukti adanya kejahatan dan gagal membenarkan penahanan Evan yang berkelanjutan. Evan tidak seharusnya ditahan."
BACA JUGA: Gedung Putih Kecam Persidangan terhadap Reporter Wall Street Journal di MoskowPersidangan Gershkovich dimulai pada 26 Juni di Yekaterinburg, tempat jurnalis tersebut awalnya ditahan. Kota di Pegunungan Ural yang berjarak sekitar 1.400 kilometer, atau 870 mil, di sebelah timur Moskow.
Presiden AS Joe Biden menegaskan dalam pernyataannya pada hari Jumat bahwa AS sedang berupaya untuk menjamin pembebasan Gershkovich.
“Tidak diragukan lagi bahwa Rusia salah dalam menahan Evan. Jurnalisme bukanlah kejahatan. Kami akan terus teguh demi kebebasan pers di Rusia dan di seluruh dunia, dan menentang siapa pun yang berusaha menyerang pers atau menargetkan jurnalis,” kata Biden.
“Evan telah menanggung cobaan beratnya dengan kekuatan yang luar biasa. Kami tidak akan berhenti dalam upaya kami untuk membawanya pulang,” tambah Biden.
Kedutaan Besar AS di Moskow tidak segera membalas email VOA yang meminta komentar mengenai berita ini. [ft/ah]