Pengadilan Tinggi Venezuela mendatangi gedung Dewan Pemilu Nasional (CNE) di Caracas, untuk memulai proses validasi surat suara fisik pada Minggu (18/8), seiring perselisihan pemilu yang berlarut-larut.
Para hakim di pengadilan tinggi, didampingi oleh para ahli dan pengamat internasional, mendatangi CNE untuk memulai proses validasi sampel penghitungan surat suara yang ditranskripsikan dengan yang ada di basis data Pusat Penghitungan Suara Nasional milik CNE, kata pengadilan tinggi dalam sebuah pernyataan media.
Pihak berwenang didampingi masuk ke area pengelolaan di Pusat Penghitungan Suara, di mana, dengan dukungan dari spesialis teknis dari CNE, mereka mulai memvalidasi bahwa kertas suara fisik memiliki ketepatan dengan data digital dan melakukan verifikasi bahwa hasilnya memang benar, gambar-gambar dari televisi pemerintah Venezuela menunjukkan hal itu.
BACA JUGA: Jaksa Mahkamah Pidana Internasional Pantau Ketegangan Pascapilpres di VenezuelaProses ini dilakukan sehari setelah oposisi politik Venezuela dan para pendukungnya berkumpul di berbagai kota di seluruh negara tersebut, menuntut pengakuan atas apa yang mereka sebut sebagai kemenangan gemilang kandidat mereka, dalam pemilihan presiden hampir tiga pekan lalu.
Otoritas pemilu negara itu telah menyatakan bahwa Presiden Nicolas Maduro memenangkan periode ketiganya dalam pemilu 28 Juli lalu, dengan perolehan hanya di bawah 52 persen suara.
Pengadilan Tinggi, yang dianggap oleh pihak oposisi sebagai kepanjangan tangan partai yang berkuasa, mengatakan bahwa mereka masih melakukan verifikasi hasil pemilu, tetapi pihak oposisi telah gagal memberikan bukti penghitungan mereka sendiri. [ns/lt]