Pengadilan Zimbabwe Pertahankan Hasil Pemilu

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe berbicara pada publik di Harare (12/8). (Reuters/Philimon Bulawayo)

Mahkamah Konstitusi Zimbabwe, Selasa (20/8), membatalkan gugatan dari partai oposisi utama MDC pimpinan Perdana Menteri Morgan Tsvangirai.
Pengadilan tertinggi Zimbabwe memutuskan bahwa pemilihan umum 31 Juli lalu berjalan bebas dan adil sehingga memuluskan jalan untuk pelantikan Presiden Robert Mugabe Kamis (22/8).

Mahkamah Konstitusi Zimbabwe, Selasa, membatalkan gugatan dari partai oposisi utama MDC pimpinan Perdana Menteri Morgan Tsvangirai.

Tsvangirai mengatakan luasnya kecurangan membuat pemilihan itu menjadi “lelucon.” Mahkamah Konstitusi tetap mengkaji berbagai dugaan itu meskipun minggu lalu Tsvangirai mencabut gugatannya karena berpendapat tidak akan mendapat keputusan yang adil.

Juga pada Selasa, sejumlah pejabat hukum di Zimbabwe mengatakan kepada VOA siaran bahasa Zimbabwe, bahwa seorang hakim merekomendasikan agar para pengacara Tsvangirai ditangkap karena menggunakan bahasa “yang bersifat menghina” dalam sebuah surat permintaan agar komisi pemilu merilis semua dokumentasi pemilu.

Hasil pemilihan umum Juli itu memberi kemenangan telak bagi partai ZANU-PF pimpinan Mugabe sehingga memperpanjang lima tahun kekuasaannya yang sudah berjalan 33 tahun.