Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 1.000 petugas keamanan ke provinsi Papua Barat yang sedang menghadapi serangkaian protes kekerasan yang menyebar luas.
Aksi protes itu dipicu oleh tuduhan bahwa pasukan keamanan telah menangkap dan menghina sejumlah mahasiswa Papua di Jawa Timur. Senin lalu, massa yang mengamuk membakar gedung DPRD dan sejumlah mobil di Manokwari.
BACA JUGA: Indonesia Kurangi Kecepatan Internet, Kirim Lebih Banyak Polisi ke PapuaKapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak mengatakan para demonstran menghancurkan sebagian dari bandara, dan sekitar 250 tahanan melarikan diri dari penjara di Sorong, Senin lalu (19/8).
Herry mengatakan, Rabu (21/8), beberapa ratus demonstran di kota Fakfak membakar sebuah pasar dan melemparkan batu ke arah polisi, yang kemudian dibalas dengan semprotan gas air mata.
Ia mengatakan, situasi kini terkendali setelah tambahan pasukan keamanan, yang terdiri dari polisi dan tentara, dikirim masuk ke wilayah itu. [ab/uh]