Penganut Budha Garis Keras Myanmar dan Sri Lanka Bersatu

Biksu Budha Ashin Wirathu, pemimpin "Gerakan 969" memberikan sambutannya dalam rapt bear Bodu Bala Sena di Kolombo (28/9).

Kredibilitas Presiden Mahinda Rajapaksa telah surut di kalangan penduduk Muslim, setelah pemerintahannya mengizinkan Wirathu datang ke Sri Lanka.

Seorang biksu Budha berhaluan keras dari Myanmar, Ashin Wirathu, yang dikenal anti-Muslim, mengatakan bahwa “Gerakan 969” pimpinannya, akan bergabung dengan golongan Budha garis keras Sri Lanka, untuk "melindungi" pemeluk Budha, yang dikatakannya kelompok minoritas dunia yang hampir punah.

Wirathu adalah pembicara khusus dalam rapat besar “Bodu Bala Sena,” atau Pasukan Kekuatan Budha, kelompok Sri Lanka yang dituduh melancarkan kerusuhan maut terhadap kaum minoritas Muslim negara itu, Juni lalu.

Bodu Bala Sena, yang berhaluan ultranasionalis, beranggotakan ribuan pemuda dan biksu. Ini memupuk kecurigaan dan meningkatkan ketegangan antara mayoritas suku Sinhala yang beragama Budha dengan kaum minoritas Muslim.

Kredibilitas Presiden Mahinda Rajapaksa telah surut di kalangan penduduk Muslim, setelah pemerintahannya mengizinkan Wirathu datang ke Sri Lanka, walaupun ditentang kelompok-kelompok Muslim, termasuk sekutu-sekutunya sendiri.

Kerusuhan Juni lalu menewaskan dua orang, melukai puluhan lainnya, dengan banyak toko dan rumah dibakar di tiga kota bagian barat negara pulau itu.